Selasa 01 Oct 2019 11:11 WIB

Ibnu Juljul Tulis Buku Sejarah Pengobatan

Buku itu berjudul Atibba'wa'l Tabaqat al-Hukama.

Rep: Mozaik Republika/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Ilmuwan Muslim
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Ilmuwan Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Albucasis merupakan nama tenar Abu al-Qasim Khalaf bin Abbas Al-Zahrawi. Saat itu, Albucasis adalah dokter bedah ternama di Kordoba. Ia menemukan penyakit hemofilia, di mana penderitanya, jika luka darahnya akan terus mengalir dan sulit membeku.

Dalam kariernya sebagai dokter, Albucasis menulis buku yang sangat terkenal berjudul At-Tasrif liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif (Metode Pengobatan). Ibnu Juljul dan Abulcasis tak hanya berbagi pandangan, tetapi juga bersama-sama menuliskan pemikirannya di bidang medis.

Baca Juga

Mereka bersama-sama menulis saat masa-masa terakhir kekhalifahan di Andalusia, Spanyol. Di sisi lain, Ibnu Juljul juga menghasilkan karyanya sendiri. Sejarawan terkenal dari Baghdad, Irak, Bin Abi Usaybi'a, menyatakan, Ibnu Juljul menulis buku sejarah pengobatan.

Buku itu berjudul Atibba'wa'l Tabaqat al-Hukama. Buku tersebut telah beberapa kali diedit.

Ibnu Juljul mengawali tulisan dalam bukunya itu dengan menguraikan tentang riwayat ayahnya yang juga ahli obat-obatan. Pada bab-bab selanjutnya, ia menuliskan para ahli obat-obatan yang sangat terkenal sebagai para pendahulunya di Andalusia.

Selain itu, Ibnu Juljul mengungkapkan soal hubungan dan komunikasi yang terjalin antara kekhalifahan di Timur dan Andalusia. Ia pun mengisahkan bagaimana banyaknya para mahasiswa menempuh perjalanan dari tempat yang jauh untuk mencari ilmu pengetahuan.

Ibnu Juljul mempelajari ilmu pengobatan herbal yang dilakukan oleh Pedanius Dioscorides, seorang dokter Yunani kuno, ahli farmasi, dan ahli botani. Dioscorides sering bepergian guna mencari bahan-bahan jamu dari seluruh wilayah Romawi dan Yunani.

Dia juga menulis lima jilid buku dalam bahasa Yunani asli. Salah satu bukunya yang terkenal berjudul De Materia Medica (Masalah-masalah yang berhubungan dengan medis). Berdasarkan ajaran dalam buku milik Dioscorides, Ibn Juljul membuat sebuah karya berjudul Maqalah.

Dalam karyanya itu, Ibnu Juljul menuliskan berbagai macam tumbuhan yang penting bagi obat-obatan, termasuk sifat tumbuh-tumbuhan tersebut. Lalu, dia juga menuliskan efek dari penggunaan tumbuh-tumbuhan itu bagi organ tubuh tertentu.

Tumbuh-tumbuhan untuk herbal yang ditulisnya sebanyak 28 jenis berasal dari India atau yang perjalanannya melalui rute perdagangan India, dua  dari Yaman, dua dari Mesir, satu dari Ceylan, satu dari Khwarizm, dan dua dari kota yang dekat dengan Kordoba.

Dalam bukunya itu, Ibnu Juljul kadang-kadang menuliskan nama orang yang pertama kali menggunakan tumbuhan tersebut untuk pengobatan atau orang yang menceritakan fungsi dan efek penggunaan tumbuhan pada tubuh manusia.

Ibnu Juljul, juga membahas tentang batu Bezoar yang dapat digunakan untuk melawan semua racun. Batu tersebut memiliki warna yang kekuning-kuningan dengan garis-garis putih. Selain itu, dia juga pernah membahas soal Ribas.

Mengutip pedagang kepercayaannya, Ibnu Juljul mengungkapkan, Ribas merupakan sejenis sayuran yang rasanya masam. Ribas bisa didapatkan di pegunungan yang tertutup salju. Apa yang diungkapkan dalam bukunya sarat dengan pengalaman dan pengetahuan Ibnu Juljul di bidang medis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement