Rabu 02 Oct 2019 05:05 WIB

Masjid Bersejarah Afrika Selatan Jadi Warisan Budaya

Masjid Al-Jaaamia di Claremont didapuk sebagai situs warisan budaya Afrika Selatan.

Rep: Rizky Suryandika/ Red: Agung Sasongko
masjid di Afrika Selatan, ilustrasi
Foto: inminds.com
masjid di Afrika Selatan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Al-Jaaamia di Claremont didapuk sebagai situs warisan di Provinsi Cape Town, Afrika Selatan. Status itu diberikan kepada masjid tersebut berdasarkan penilain ahli dari Heritage Western Cape (HWC), fasilitasi Kota Cape Town dan masukan berharga dari Dewan Yudisial Muslim.

"Makna sosio-politik dan keagamaan dari situs ini sekarang secara resmi diakui dan akan dipromosikan di publik secara sah sebagai domain Situs Warisan Provinsi," kata Urusan Budaya dan Olahraga MEC Anroux Marais seperti dinukil laman IOL, Selasa (1/10).

Masjid  Al-Jaaamia di Claremont merupakan tempat dakwah dari Imam Abdullah Haron selama 12 tahun terakhir. Imam Haron mengkhususkan diri dalam pengajaran agama yang relevan secara sosial dan melihat peran ini sebagai kesempatan untuk membawa kesadaran akan kesenjangan sosial. 

Marais mengatakan, jelas-kelas yang diadakannya di Masjid Al-Jaamia merevolusi pemikiran orang-orang yang hadir di lokasi tersebut. Kata Marais menambahkan bahwa nilai masjid dan warisan Imam Haron terletak pada sifat sosial dan politik mereka.

"Ini sangat penting untuk peringatan dan pengakuan organisasi sipil dan peran serta kontribusinya bagi masyarakat demokratis kita seperti yang dialami hari ini," kata Marais lagi.

Dalam ceremonial peresmian status warisan itu, hadir anak dari Umam Haron yakni Ketua Dewan HWC Antonia Malan dan Kepala Eksekutif HWC Mxolisi Dlamuka. Mereka berbicara mengenai kontribusi Imam Haron terhadap sejarah perjuangan dan negara secara keseluruhan.

Sebelumnya, perayaan peringatan Imam Haron juga sempat dilaksanakan di daerah setempat. Peringatan itu dilaksanakan selama 123 hari mulai dsri 28 Mei hingga 27 September lalu. Kegiatan digelar mulai dari tanggal Imam Haron dipenjara hingga hari kematian Imam di kantor kepolisian pusat Cape Town yang kini dikenal dengan kantir kepolisian pusat Caledon Square.

Selama masa penahanan, Imam Haron dicecar sejumlah pertanyaan, dipukuli dan disikan hingga meninggal pada 1969 silam. Selama masa penahanan itu pula Imam Haron tidak diperkenankan menerima kunjungan apapun atas alasan keamanan.

"Sebagai aktivis kemanusiaan yang terinslirasi atas perjuangan itu, saya meminta pemeriksaan atas kematian Imam Abdullah Haron agar dibuka kembali untuk membawa mereka yang membunuh Imam kita tercinta ke pengadilan," kata ANC MP Hishaam Mohamed.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement