Selasa 01 Oct 2019 23:19 WIB

Pemilihan Ketua DPD Dilakukan Lewat Voting

Ada empat kandidat yang bersaing dalam perebutan ketua DPD.

Anggota DPD termuda Jialyka Maharani (kanan) dan Anggota DPD Tertua Sabam Sirait (kiri) menjadi pimpinan DPR sementara saat pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (1/10/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Anggota DPD termuda Jialyka Maharani (kanan) dan Anggota DPD Tertua Sabam Sirait (kiri) menjadi pimpinan DPR sementara saat pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (1/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Ketua Dewan Perwakilan Daerah periode 2019-2024 berlangsung menggunakan mekanisme pemungutan suara. Setiap satu senator memiliki satu suara. 

"Satu orang senator memiliki satu hak suara," ujar Wakil Ketua DPD sementara, Jialyka Maharani di ruang sidang nusantara V Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (1/10).

Baca Juga

Pemungutan suara dilakukan dengan cara melingkari nomor calon ketua DPD, yang terpilih dari empat subwilayah dengan kandidatnya yaitu Senator Maluku Nono Sampono, Senator Jawa Timur La Nyalla Mattalitti, Senator Mahyudin, dan Senator Bengkulu, Sultan Bachtiar.

Pemungutan suara dimulai pukul 21.47 WIB. Satu-persatu nama-nama anggota DPD dipanggil dimulai dari Provinsi Aceh hingga Papua Barat.

Sebelumnya sidang paripurna DPD ketiga sudah berlangsung pukul 19.00 WIB. Sidang dapat dibuka ketika dihadiri setengah jumlah anggota (kuorum) yang jumlah peserta hadir mencapai 132 anggota.

Sebelum pemungutan suara dilakukan, calon ketua DPD terpilih terlebih dahulu menyampaikan visi dan misinya.

Senator La Nyalla Mattalitti, Senator Mahyudin, dan Senator Nono Sampono menjadi kandidat terkuat hingga saat ini mengingat janji-janji politis yang mereka sebutkan disambut riuh tepuk tangan para hadirin.

Berbeda dengan ketiganya, Senator Bengkulu, Sultan Bachtiar mencoba bersikap diplomatis dengan merangkul ketiga calon lainnya dalam mekanisme pemilihan yang adil dan demokratis.

"Ada kesepakatan di dalam hati dari La Nyalla, Mahyudin, dan Nono kalau siapapun yang terpilih jadi ketua maka dia adalah ketua kita semua dan tidak boleh kita terpecah belah," kata Sultan sembari merangkul ketiga calon Ketua DPD terpilih lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement