Jumat 04 Oct 2019 20:13 WIB

Kementan Dorong Mojokerto Lakukan Gerakan Tanam Padi

Kementan berikan bantuan dua unit pompa air enam inchi untuk membantu petani.

Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak mencanangkan Gerakan Pompanisasi dan Olah Tanah untuk Tanam Padi (GPOT).
Foto: Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak mencanangkan Gerakan Pompanisasi dan Olah Tanah untuk Tanam Padi (GPOT).

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak mencanangkan Gerakan Pompanisasi dan Olah Tanah untuk Tanam Padi (GPOT). Kegiatan GPOT ini salah satunya dilakukan di Kabupaten Mojokerto, tepatnya di Kecamatan Mojosari seluas 244 hektare.

Kepala Bidang Informasi Jaringan dan Laboratorium, Balai Besar Pengembangan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kementan, Tri Martini, mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka percepatan tanam dan olah tanah dengan pemanfaatan air dari sumur pantek. Sebagai langkah dukungan upaya tersebut, Kementan berikan bantuan dua unit pompa air enam inchi untuk membantu petani di wilayah Poktan Subur Makmur desa Modopuro dan Poktan Tani Mulyo desa Kedunggempol.

Baca Juga

“Pemerintah tak berhenti mendorong petani tetap turun ke sawah untuk mengolah tanahnya untuk menanam padi. Targetnya dalam satu kawasan 100 hektare boleh mengikuti garakan ini. Kalau tidak bisa 100 hektare dalam satu kawasan, bisa 50 hektare dalam dua kawasan atau 25 hektare dalam empat lokasi yang berdekatan,” demikian kata Tri Martini, Jumat (4/10).

Kabupaten Mojokerto adalah daerah yang memiliki potensi lahan sesuai kriteria tersebut. Oleh karenanya pemerintah memfasilitasi  petani dengan memberi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk melakukan percepatan olah tanah dengan traktor roda dua, dan tanam dengan mengidentifikasi wilayah yang dekat sumber air. Seperti sungai bisa dengan pompanisasi dan pipanisasi maupun sumur pantek untuk wilayah yang jauh dari sumber air sungai dan waduk.

“Guna menyukseskan GPOT, saat ini tim pusat sedang turun ke lapangan semua bersama Dinas Pertanian, Penyuluh Pertanian Lapangan dan Babinsa. Kegiatan yang terpadu antara petugas pertanian dengan TNI merupakan perwujudan kerjasama yang dituangkan dalam MOU antara Menteri Pertanian dengan Panglima TNI dalam mendukung Ketahanan Pangan,” tutur Tri.

Kegiatan Giat tanam dihadiri oleh Penanggungjawab Upsus Kabupaten, Kadistan Kabupaten Mojokerto, Pasiter Kodim 0815 Mojokerto, LO BPTP Balitbangtan Jatim, Danramil/Babinsa, Penyuluh, dan 5 poktan penerima bantuan pompa air dari Ditjen Tanaman Pangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement