Sabtu 05 Oct 2019 15:05 WIB

Hendropriyono: Purnawirawan tak Boleh Terlibat Demonstrasi

Hendropriyono menilai demonstrasi anarkis tak akan bisa gagalkan pelantikan presiden.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Hendropriyono.
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Hendropriyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono meminta purnawirawan TNI agar tidak terbawa arus hingar bingar politik. Ia melarang purnawirawan TNI terlibat demonstrasi yang tak ada hentinya.

"Kita tidak boleh terbawa arus hingar bingar politik. Ada demo-demo yang tidak berhenti-berhenti, tidak boleh ada prajurit atau purnawirawan terlibat di situ," ujar Hendropriyono usai menghadiri upacara HUT TNI ke-74 di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10).

Baca Juga

Ia mengatakan, demonstrasi anarkis tidak boleh dibiarkan terjadi. Dalang dari demonstrasi anarkis itu, kata dia, perlu ditindak hukum karena di negeri ini tidak ada yang bisa kebal hukum. Jika tak ditindak hukum, maka perilaku mereka jelas-jelas akan mengganggu kegiatan pelantikan presiden.

"Kalau dalangnya masih terus berkibar-kibar nyerocos terus jelas-jelas mengganggu pelantikan presiden. Jadi harus sesegera mungkin, secara tepat orang-orang yang mengotori gerakan anarkis ini dipisahkan dari massanya," kata dia.

Ia menegaskan, personel TNI-Polri saat ini sangat kompak. Bahkan, kata dia, Kepala Staf Angkatan Darat mengeluarkan maklumat agar para prajuritnya jangan mau diadu domba dengan aparat kepolisian. Ia pun yakin, tujuan pihak-pihak untuk menggagalkan pelantikan presiden pun tidak akan tercapai.

"Kita percaya rakyat. Ini demonstrasi anarkis ngamuk di jalan tidak akan mencapai tujuannya menggagalkan pelantikan presiden. Tidak mungkin," jelasnya.

Sebelumnya, TNI Angkatan Laut (AL) melakukan pemeriksaan kepada mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto. Slamet diperiksa karena berkaitan dengan kegiatan aksinya bersama mahasiswa di depan pintu gerbang Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada 25-26 September lalu.

"Ya untuk memberikan informasi saja. Kita (coba) dapatkan informasi," ujar KSAL, Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, saat ditemui usai kegiatan di Halim, Jakarta Timur, Jumat (27/9).

Siwi mengatakan, dalam pemeriksaan tersebut pihaknya juga akan menanyakan terkait keterlibatan Slamet dalam pendanaan aksi itu. Ia belum dapat memastikan berapa lama pemeriksaan terhadap Slamet akan dilakukan. "Silakan ditanyakan, kita kan sedang mendalami. Saya kira nanti (lama pemeriksaan) sesuai dengan informasi yang kita dapatkan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement