REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pekan kedelapan Serie A Liga Italia menyajikan sebuah laga bergengsi. Inter Milan menjamu Juventus di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (7/10) dini hari WIB.
Banyak sisi dimunculkan terkait grande partita itu. Salah satunya seputar perbandingan antara pelatih Juve, Maurizio Sarri dengan arsitek tim Inter, Antonio Conte.
Sarri tidak sependepat dengan fenomena tersebut. "Conte salah satu pelatih terbaik dunia. Jika besok Anda ingin melihat pertarungan Conte vs Sarri lebih dari laga Inter melawan Juve, maka saya tidak memahami pendekatan Anda," kata allenatore 60 tahun, dalam konferensi pers, dikutip dari Football Italia, Ahad (6/10).
Sarri juga menampik jika duel ini dinilai mempengaruhi perburuan gelar. Sebab terlalu dini menyimpulkan hal itu.
Satu yang pasti, menurut Sarri, timnya bakal menghadapi lawan berkelas. Ia melihat Nerazzurri tampil atraktif di markas Barcelona kendati pada akhirnya harus kalah.
"Inter tim yang kuat dan solid. Ketika mereka mengambil kendali permainan, itu berbahaya. Mereka juga bagus dalam serangan balik dan bertahan," ujar eks arsitek tim Chelsea itu.
Sarri tak ingin berbicara perihal cara memotivasi pemainnya. Menurut dia, di level profesional para pesepak bola secara alami menyesuaikan diri secara emosi. Ini terkait tekad bertarung di laga besar.
Sarri hanya fokus pada aspek teknis. Ia ingin Juventus cepat beradaptasi dengan gaya sepak bola berbeda dari biasanya.
Di era Sarri, Juve tampil lebih menyerang menerapkan garis pertahanan tinggi. Sang allenatore memprediksi pertandingan di Giuseppe Meazza, berlangsung terbuka, saling serang sama lain.
Hingga giornata keenam, Inter di singgasana klasemen Serie A. Dengan mengantongi 18 poin, Nerazzurri unggul dua poin atas Si Nyonya Tua di kursi runner up.