REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memiliki harapan besar terhadap rektor baru Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Dr Rina Indiastuti, SE, MSIE, terutama dalam rangka mengimplementasikan program Jawa Barat. Menurut Ridwan Kamil, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) bersama Unpad, akan membangun Pusat Studi Jawa Barat.
Nantinya, semua permasalahan di Jabar akan dikaji di pusat studi tersebut. "Saya berharap agar kerja sama dengan Jabar bisa lebih terstruktur. Sekarang sudah ada kerja sama, cuman belum jelas. Dengan rektor baru ini, kami akan bikin lembaga seperti Center for West Java Studies," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat hadir pada pelantikan Rektor Unpad di Aula Graha Sanusi Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (7/10).
Emil mengatakan, pusat studi itu nantinya menjadi pintu gerbang yang menghubungkan antara Unpad dan Pemprov Jabar. Semua kerja sama, akan terkoneksi lewat satu pintu, sehingga koordinasi bisa lebih mudah.
Lembaga tersebut, kata dia, nantinya bisa menjadi tempat riset atas berbagai persoalan yang dihadapi Jawa Barat. Pemecahannya, bisa melibatkan semua fakultas dan jurusan, berdasarkan bidang kepakarannya masing-masing. Termasuk membuat program yang berkaitan dengan Kabar Juara.
"Semua riset, problem Jabar bisa dititipkan kepada tiap fakultas. Nanti pintunya satu aja. Nanti kami bisa bantu biayai juga. Itu janji 100 hari Bu Rina. Nanti ditagih aja," katanya.
Sementara terkait pembangunan rumah sakit pendidikan di Jatinangor, Emil mengaku bahwa pihaknya sedang mendiskusikan hal tersebut dengan Pemerintah Pusat.“Sedang kita diskusikan, agar (Rumah Sakit) Hasan Sadikin itu pindahnya ke Jatinangor, tapi masih wacana. Diskusi dengan Pemerintah Pusat --kan lahannya terbatas yang Hasan Sadikin, sehingga kalau Jatinangor masih luas,” paparnya.
Menurut Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad Rudiantara, pihaknya siap mendukung pembangunan Pusat Studi di Jawa Barat.“Unpad sebagaimana harapan Kang Emil, Gubernur Jawa Barat, Unpad menjadi Pusat Studi Jawa Barat dan itu akan saya tanamkan, saya catat, ikut terjun langsung bagaimana Unpad ini menjadi think thank dari Jawa Barat,” kata Rudiantara.
Rudiantara pun ingin, Unpad menjadi semacam pusat penelitian untuk pengembangan Jabar. Agar, nantinya Unpad bukan hanya bekerja di dalam tapi juga bekerja ke luar dengan memberikan masukan ke pemerintah Jabar.
"Di mana gubernur Jabar juga kan anggota MWA dalam konteks sosial misalnya, antara Jabar utara dan selatan ini berbeda itu bagian dari sisi sosialnya bagaimana, dari sisi ekonomi seperti apa," katanya.
Menanggapi hal itu, Rektor Unpad Rina Indiastuti mengaku, rencana pembangunan pusat studi antara Unpad dan Pemprov Jabar merupakan gagasannya sejak lama.
"Sebenarnya konsep itu sudah saya utarakan sejak tiga tahun lalu. Saya melihat, Jabar punya potensi besar, sehingga perlu daya saing. Jalurnya melalui pusat studi itu," kata Rina.
Rina mengatakan, berbagai bidang bisa digarap. Jadi, tak hanya soal pendidikan, tetapi juga terkait kesehatan, pemberdayaan UMKM, program menelurkan star up baru yang mengolah konten jabar, dan lainnya.
Pusat studi itu, kata dia, nantinya menjadi pusat kajian yang diharapkan memberi dampak besar bagi kemajuan dan kesejahetaraan mayarakat Jawa Barat.
Diketahui, Rina hari ini resmi dilantik sebagai Rektor Unpad hingga 2024. Prof. Rina Indiastuti merupakan guru besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad. Lahir di Kediri, 10 Januari 1961, Prof. Rina menyelesaikan studi Sarjana Ekonomi di Unpad pada 1984, Magister Manajemen Industri di ITB pada 1989, dan Doktor Ekonomi Industri di Osaka Prefecture University, Jepang, pada 1999.
Prof Rina pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Unpad 2009-2012, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi, dan Keuangan pada 2012-2015, serta Sekretaris Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI 2017-2019.