REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Krisis air bersih yang melanda Kabupaten Kuningan, semakin meluas. Distribusi bantuan air bersih pun telah mencapai lebih dari satu juta liter.
Berdasarkan data dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, sejak 9 Agustus 2019 – 7 Oktober 2019 pukul 10.00 WIB, kekurangan air bersih dilaporkan telah melanda 11 desa yang tersebar di enam kecamatan. Jumlah itu semakin bertambah dibandingkan data per 30 September 2019, dimana krisis air bersih baru melanda empat desa di dua kecamatan.
Adapun 11 desa yang kini mengalami kekurangan air bersih, yakni Desa Cihanjaro, Simpayjaya, dan Sukasari di Kecamatan Karangkancana. Selain itu, Desa Cileuya dan Cimahi di Kecamatan Cimahi serta Desa Baok di Kecamatan Ciwaru.
Desa lainnya yang juga mengalami krisis air bersih adalah Desa Kawungsari dan Cibulan Kecamatan Cibeureum, Desa Cibulan dan Legok di Kecamatan Cidahu, serta Desa Kertawana dan Kalimanggis Wetan di Kecamatan Kalimanggis.
"Ada 10.626 jiwa atau 3.447 kepala keluarga (KK) di enam desa itu yang terdampak kekurangan air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Senin (7/10).
Agus mengungkapkan, untuk membantu warga yang mengalami kekurangan air bersih itu, bantuan air bersih terus dilakukan. Hingga kini, total sudah ada 1. 024.000 liter air bersih yang disalurkan ke enam desa tersebut.
Dari jumlah itu, distribusi air bersih terbanyak dilakukan untuk warga Desa Simpayjaya sebanyak 287 ribu liter, Desa Cihanjaro 282 ribu liter, Desa Cileuya 228 ribu liter dan Desa Sukasari sebanyak 149 ribu.
Selain itu, bantuan juga di antaranya disalurkan untuk warga Desa Kertawana 25 ribu liter, Desa Cimahi 24 ribu liter, Desa Baok 20 ribu liter, Desa Cibulan 9.000 liter dan Desa Kalimanggis Wetan 8.000 liter.
"Tak hanya dari BPBD Kuningan, bantaun air bersih juga datang dari berbagai pihak lainnya," terang Agus.
Adapun sejumlah pihak yang memberikan bantuan air bersih bagi warga itu, yakni Husnul Khotimah Kuningan, PDAM, Baznas AMCF dan Polres Kuningan. Selain itu, bantuan juga datang dari PMI, AS Putra, JKR, KIS dan Korpri.