REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- General Manager Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama mengatakan, seluruh penerbangan domestik akan dipindah dari Adisutjipto ke Yogyakarta International Airport (YIA). Pembangunan YIA sendiri dijadwalkan selesai pada akhir Desember 2019.
"Pemindahannya untuk domestik ini akan dimulai di pertengahan Januari (2020)," kata Pandu di Kantor Cabang Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Senin (7/10).
Pemindahan dilakukan guna menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2020 mendatang. Sebab, diperkirakan kelonjakan penumpang akan terjadi pada saat itu.
Saat ini, jumlah penerbangan di Adisutjipto mencapai 168 penerbangan. Sementara, di YIA ada 30 penerbangan.
"Sehingga, Januari nanti yang dari Adisutjipto ditambah lagi dengan existing YIA yang rute baru. 30 itu rute baru semua, bukan pemindahan (dari Adisutjipto)," tambah Pandu.
Penerbangan yang ada di YIA saat ini paling banyak dari Jakarta. Maskapai di YIA di antaranya Citilink, Batik dan Garuda Indonesia.
"Alhamdulillah di first flight-nya, Garuda membawa 209 penumpang. Kemudian berangkatnya pun sekitar 210 penumpang ke Jakarta. Mudah-mudahan ini menambah ramai ya untuk bandara baru," jelasnya.
Penambahan jam operasional pun akan ditambah seiring dipindahkannya penerbangan domestik ini. Jam operasional yang awalnya hingga pukul 18.00 WIB, akan ditambah hingga pukul 24.00 WIB.
"Kemungkinan mulai Januari (2020 ditambah jam operasionalnya)," ujarnya.
Melengkapi fasilitas di YIA, telah dipasang dua body detector. Pembangunan pusat krisis juga sudah hampir selesai.
"Crisis center itu juga sudah jadi. Sekarang sudah 95 persen. Di Desember juga sudah jadi semua. Kita crisis center ada tiga lantai dan ini bisa digunakan untuk evakuasi jika terjadi bencana," katanya.