REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berupaya menyelesaikan berbagai pembangunan yang dilaksanakan pada 2019, baik pembangunan fisik maupun nonfisik. Bahkan, meski di awal Oktober realisasi seluruh pembangunan mencapai 60 persen, Pemkot Depok optimistis bisa mencapai 85 persen di akhir tahun 2019.
"Realisasinya masih 60 persen, tetapi kita optimistis seluruh pembangunan bisa selesai akhir tahun ini sesuai dengan yang ditargetkan yakni 85 persen. Terutama pembangunan fisik," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris di Balai Kota Depok, Senin (7/10).
Menurut Idris, kendala utama terhambatnya pembangunan fisik di tahun ini adalah diterbitkannya Peraturan Menteri PUPR Nomor 07 tahun 2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia sehingga perlu dilakukan penyesuaian.
"Pembangunan fisik kita sedikit terhambat, karena keluarnya Permen PUPR yang baru. Khususnya terkait dengan segmentasi kontraktor pelaksana kegiatan, sehingga perlu dilakukan penyesuaian yang membutuhkan waktu sekitar dua bulan lebih. Sementara lelangnya baru selesai satu bulan yang lalu," terangnya.
Dia mengingatkan kepada seluruh Perangkat Daerah (PD) untuk berkonsentrasi menyelesaikan berbagai kegiatan di tahun ini. Dengan tidak hanya fokus pada kegiatan skala besar, namun juga skala kecil.
"Kita minta kepada seluruh dinas untuk konsentrasi kepada berbagai kegiatan yang ada, khususnya kegiatan fisik. Jangan hanya fokus pada kegiatan besar, tetapi juga yang kecil. Sehingga realisasi di akhir tahun nanti bisa maksimal," pungkas Idris.