REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN, Rini M Soemarno didampingi Direktur PLN, Sripeni Inten Cahyani melakukan kunjungan ke kantor sementara PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelangga Wamena.
Kantor yang sempat terbakar akibat aksi massa pada Senin, 23 September 2019 lalu saat ini bertempat di Jl. Yos Sudarso No 33 sebagai kantor sementara guna tetap melayani pelanggan.
Kegiatan diawali dengan laporan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Ari Dartomo. Ari memaparkan pemulihan kelistrikan di Wamena yang sudah 100 persen pulih dalam jangka waktu kurang dari 12 hari. Ia juga menambahkan bahwa seluruh pegawai pria terus melakukan pemulihan secara bertahap sehingga Wamena kembali terang.
"Pada hari kejadian listrik sempat padam, akibat beberapa jaringan yang mengalami kerusakan. Namun, dengan semangatnya teman-teman di lapangan sehingga kelistrikan di Wamena dapat pulih 100% di hari ke 12”, ujar Ari Dartomo dalam paparan singkatnya ke Menteri BUMN.
Menteri BUMN pun menuturkan ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga besar PLN UP3 Wamena yang sigap dalam melakukan pemulihan listrik di Wamena. Tanpa terkecuali, Menteri BUMN menjanjikan seluruh pegawai PLN UP3 Wamena diberikan apresiasi dalam bentuk tabungan serta kendaraan listrik.
“Saya sangat berterima kasih kepada rekan-rekan semua yang telah mengemban tugas begitu baik. Kita ketahui bersama bahwa saat ini listrik memang menjadi faktor penting dalam kehidupan. Tanpa terkecuali di Wamena ini. Saya berharap gedung dan rumah dinas pegawai PLN Wamena dapat segera dibangun kembali”, kata Menteri BUMN Rini M. Soemarno
Kegiatan kunjungan ini dilanjutkan dengan peletakan batu pertama Kantor PLN UP3 Wamena oleh Menteri BUMN beserta Direktur Utama PLN. Bertempat di Jl. Yos Sudarso, diharapkan Kantor UP3 Wamena dapat segera terbangun.
Untuk internal pegawai dan keluarga pegawai UP3 Wamena yang juga merupakan korban kerusuhan 2 minggu lalu, PLN akan membuat program bernama "Komunikasi Personal untuk Kehidupan Lebih Baik". Kegiatan yang akan diselenggarakan selama dua hari ini merupakan cara PLN untuk membantu melupakan kesedihan yang baru dialami para pegawai dan keluarga pegawai. Diharapkan setelah program tersebut mereka dapat lebih optimis untuk menyambut kehidupan ke depan yang lebih cerah.