Rabu 09 Oct 2019 21:46 WIB

GEM, Inovasi Tak Lazim dari Bapak Android

Bapak Android ini meluncurkan inovasi terbarunya berupa sebuah ponsel

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
GEM, Inovasi Tak Lazim dari Bapak Android. (FOTO: Dina Kusumaningrum)
GEM, Inovasi Tak Lazim dari Bapak Android. (FOTO: Dina Kusumaningrum)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Andy Rubin atau yang biasa dikenal sebagai "Bapak Android" ini meluncurkan inovasi terbarunya berupa sebuah ponsel. Meski demikian, ponsel luncuran CEO Essentials itu memiliki bentuk yang berbeda dengan desain ponsel kebanyakan.

Dilansir dari akun Twitter resmi milik Andy Rubin, Andy memamerkan benda yang mirip ponsel tersebut dalam genggamannya. Terlihat bahwa ponsel tersebut memiliki lebar yang lebih sempit, hampir setengah kali lebar ponsel Android maupun iPhone pada umumnya.Yang lebih mengherankan lagi, tinggi ponsel tersebut nampaknya lebih tinggi dari ponsel Android dan iPhone pada umumnya. Tingginya mencapai satu setengah hingga dua kali ponsel Android maupun iPhone.

Baca Juga: Ada 172 Aplikasi Berbahaya di Android, Begini Cara Menghindarinya!

"Kami sedang mengerjakan proyek ponsel baru yang akan mengubah perspektif Anda terhadap ponsel. Saat ini kami masih dalam tahap uji coba awal dengan tim eksternal. Akan kami kabari secepatnya proses proyek ponsel baru ini," seperti dilansir dari akun Twitter resmi Essential pada Rabu (9/10/2019).

Ponsel baru tersebut disebut Andy bernama GEM. Hampir semua dari ponsel tersebut tidak lazim, bahkan untuk warnanya. Dari unggahan akun Andy, ponsel tersebut memiliki empat warna yang terlihat seperti hijau dengan gradasi warna ke biru, oranye dengan gradasi ke merah, emas dengan gradasi ke maroon, dan biru metallic.

Belum ada kabar resmi kapan ponsel ini akan meluncur ke pasar. Dilansir dari laporan Bloomberg pada akhir tahun 2018, Essential membenarkan adanya proyek ponsel baru yang akan bekerja dengan perintah suara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement