Kamis 10 Oct 2019 23:55 WIB

MUI Kudus Sarankan Materi HIV/AIDS Masuk Pesan Khutbah

Pemasukan materi HIV/IADS agar memudahkan ceramah.

Red: Nashih Nashrullah
HIV/AIDS. Ilustrasi
Foto: .
HIV/AIDS. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS— Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengusulkan para kiai, ustaz maupun pemilik perkumpulan agar memasukkan materi pencegahan virus HIV/AIDS dalam khutbah mereka.

"Perlu disusun materi kutbah tentang pencegahan penularan virus HIV/AIDS," kata Ketua MUI Kabupaten Kudus Ahmad Hamdani di Kudus, Kamis (10/10).

Baca Juga

Dengan adanya teks khutbah tentang pencegahan HIV/AIDS, dia berharap, nantinya bisa disampaikan pada 1 Desember 2019 yang diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap penyakit HIV/AIDS.

Dia berharap tersedianya teks kutbah, bisa dipahami para kiai, ustaz maupun dai sehingga ketika menyampaikan juga mudah dipahami jamaahnya.

Dalam rangka meningkatkan kepedulian anggota Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kudus, dia berharap, anggotanya tidak hanya diundang saat ada rapat koordinasi KPA, melainkan ada pertemuan secara periodik agar ada rasa kepedulian.

Menanggapi permintaan MUI Kudus, Sekretaris KPA Kudus, Nurhadi, mengungkapkan siap menindaklanjuti permintaan agar disediakan teks kutbah terkait pencegahan HIV/AIDS.

Dalam rangka pencegahan HIV/AIDS, kata dia, tahun sebelumnya juga digelar tata cara pemulasaran jenazah yang menderita penyakit menular yang diikuti para modin.

Pemulasaran jenazah tersebut, kata dia, tidak terbatas untuk jenazah yang menderita HIV/AIDS, melainkan penderita penyakit menular lainnya.

Sekretaris KPA Jateng, Zaenal Arifin, menyebutkan bahwa upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS perlu melibatkan banyak pihak.

"Penyakit yang menurunkan daya tahan tubuh dan mematikan tersebut perlu menjadi perhatian semua pihak karena sudah tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia," ujarnya.

Hingga sekarang, kata dia, belum ada obat yang bisa menyembuhkan dan vaksin untuk mencegah penularan HIV. Upaya pencegahanya, salah satunya dengan meningkatkan pendidikan agama dan ketahanan keluarga. 

Jumlah kasus HIV/AIDS di Jateng secara kumulatif dari 1993 hingga Juni 2019 mencapai 27.538 kasus, meliputi HIV sebanyak 15.621 kasus dan AIDS sebanyak 11.917 kasus dan meninggal mencapai 1.818 kasus.

Sementara estimasi KPA Nasional untuk Jateng tahun 2012 mencapai 47.514 kasus. Jateng sendiri menempati urutan lima dari 10 provinsi di Indonesia dalam kasus AIDS terbanyak hingga bulan Juni 2019.

Penderita paling tinggi ditemukan pada kelompok umur 30-34 tahun dan paling dominan merupakan berjenis kelamin laki-laki mencapai 64 persen. Sedangkan berdasarkan pekerjaan paling dominan merupakan wiraswasta, meskipun ada pula dari kalangan PNS, TNI/Polri serta mahasiswa. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement