Sabtu 12 Oct 2019 05:00 WIB

Peduli Lingkungan, Warga Tasik Buat Tempat Sampah Bambu

Warga Tasik Ujang Sutarya setidak membuat dan membagikan 50 tempat sampah bambu

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Ujang Sutarya, warga kampung Binuang RT 02 RW 10, Desa Pasirhuni, Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya berinisiatif membuat tempat sampah yang berbahankan bambu.
Ujang Sutarya, warga kampung Binuang RT 02 RW 10, Desa Pasirhuni, Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya berinisiatif membuat tempat sampah yang berbahankan bambu.

TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM -- Tergugah saat melihat banyaknya tumpukan sampah yang bertebaran di pemukiman dan pinggir sungai, Ujang Sutarya (39) warga kampung Binuang RT 02 RW 10, Desa Pasirhuni, Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya berinisiatif membuat tempat sampah yang berbahankan bambu.

Secara mandiri, Ujang membuat tempat pembuangan sampah dari bambu sejak tiga bulan lalu, sedikitnya sudah ada 50 tempat sampah yang dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat mulai lingkung Rukun Warga (RW).

AYO BACA : Pembawa Ambulans Gerindra Berisi Batu 22 Mei Divonis 3 Bulan

"Dibuatkannya tempat sampah ini untuk mengurangi dampak negatif dari sampah serta agar kebersihan lingkungan dapat terjaga," ujar Sutarsa (39)  pembuat tempat sampah.

Bahan untuk membuat tempat sampah bambu ini, kata Ujang, berasal dari kebun bambu miliknya. Sedangkan untuk bahan lain seperti paku, isuk dan kayu hasil dari sumbangan tetangga dan warga lainnya.

AYO BACA : Warga Tasikmalaya Ingin Kembali ke Wamena Setelah Kondusif

"Minimalnya warga jadi tidak membuang sampah sembarangan. Buang sampah pada tempatnya. Dan upaya mengurangi  plastik, kebanyakan tempat sampah itu berbahan plastik, " tambah Ujang.

Ujang menambahkan, dalam satu hari bisa membuat 3 hingga 4 tempat sampah berukuran 30 cm untuk lebar bawah, 35 cm lebar atas dan tinggi 50 cm. Bahan bambu yang dibutuhkan yaitu 1 batang bambu, ditambah paku, usuk dan lainnya.

Ujang mengaku, telah menghabiskan uang sebesar Rp 1 juta dalam pembuatan tempat sampah. Itu pun menggunakan uang pribadi. Ia mengaku tidak merasa rugi demi kebaikan bersama dan menciptakan lingkungan yang bersih.

"Untuk kebaikan dan lingkungan saya tidak keberatan walaupun harus mengeluarkan uang pribadi. " pungkas Ujang.

AYO BACA : Luas Persawahan di Tasikmalaya Susut 4.023 Hektare

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement