REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menrsitekdikti), Mohamad Nasir optimis mahasiswa tidak akan melakukan demo menjelang pelantikan presiden. Hal tersebut menanggapi larangan demo hingga pelantikan presiden-wakil presiden dan isu-isu akan adanya demo kembali.
"Insya Allah tidak ada demo. Saya sangat optimis," kata Nasir, ditemui di Kantor Kemenristekdikti, Senin (14/10).
Nasir mengatakan, ia melihat kebanyakan mahasiswa sudah tidak tertarik untuk berdemo. Sebab, mereka sadar aksi tersebut berpotensi besar untuk ditunggangi pihak yang tidak bertanggung jawab. Mahasiswa, kata dia, sudah banyak yang menyadari bahwa apabila aksi unjuk rasa mereka ditunggangi orang lain maka kepentingan mereka tidak akan tersampaikan dengan baik.
"Maka kemarin saya mendengarkan pernyataan mahasiswa, saya sangat senang, enggak mau dia demo karena takut ditunggangi," kata dia.
Selama ini, ia mengatakan, dirinya mendorong agar kampus mengadakan diskusi dengan para mahasiswanya. Sebab, menurut dia sebaiknya semua suara-suara bisa ditampung di dalam diskusi tersebut sehingga tidak perlu melakukan demo.
Ia juga telah memberikan larangan kepada kampus untuk mengerahkan mahasiswanya berdemo. Ia menegaskan, apabila ada rektor yang mengerahkan mahasiswa berdemo maka pihaknya akan memberikan sanksi.
"Saya katakan, mahasiswa itu di kampus. Jangan mahasiswa diajak di jalanan. Maka, rektor tidak boleh mengerahkan mahasiswa untuk demo. Saya menyarankan kepada rektor seluruh rektor mohon mahasiswa diajak diskusi mengenai apa yang terjadi di Indonesia ini," kata Nasir.