REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN— Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak masyarakat ikut menangkal segala bentuk gerakan radikalisme dan meningkatkan kewaspadaannya menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
Ketua FKUB Kota Pekalongan, Achmad Marzuki, di Pekalongan, Selasa (15/10), mengatakan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 telah berjalan demokratis, jujur, adil, dan transparan.
"Oleh karena, selanjutnya kami mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan dan keutuhan NKRI dan menolak usaha apapun dan dari siapa pun yang akan menggerakkan unjuk rasa maupun gerakan radikalisme," katanya.
Menurut dia, gerakan radikal akan menyalahi peraturan sehingga masyarakat tidak perlu melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang dengan tujuan untuk kepentingan kelompok tertentu.
FKUB Kota Pekalongan, kata dia, telah memberikan penerangan pada umatnya masing-masing untuk menghadapi kemungkinan adanya gerakan radikal menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan Polri dan TNI, serta Pemda untuk antisipasi kemungkinan unjuk rasa karena hal itu akan memberikan citra buruk bangsa dan keutuhan NKRI," katanya.
Dia mengatakan penyebaran bahaya radikalisme tidak hanya melalui masyarakat saja melainkan juga sudah merambah menggunakan media sosial (medsos).
FKUB Pekalongan, kata dia, akan selalu berperan aktif mengatasi masalah itu karena tidak menutup kemungkinan pemahaman radikalisme merambah ke semua elemen masyarakat.
"Kami juga mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan agar tidak mudah di adu domba oleh pihak-pihak berkepentingan. Mari kita jaga negara ini dalam bingkai NKRI yang berbhinneka dan berdasarkan Pancasila," katanya.