REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas membantah isu yang berkaitan dengan jabatan KH Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden (wapres) Indonesia periode 2019-2024.
Menurut Buya Anwar, MUI tidak pernah berharap memeroleh kemudahan apa pun, termasuk ihwal akses pendanaan, hanya karena ketua umumnya menduduki kursi wapres.
“Terus terang saja, tidak pernah terlintas di benak kami untuk memanfaatkan jabatan Bapak KH Ma’ruf Amin bagi mendapatkan dana untuk mendukung kegiatan-kegiatan (MUI). Karena, hal itu jelas tidak etis dan tidak sesuai dengan ketentuan dari ajaran agama Islam,” ujar Buya Anwar Abbas saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (16/10).
“Saya yakin serta percaya bahwa Pak KH Ma’ruf Amin sendiri secara pribadi juga pasti tidak akan mau melakukannya,” sambung ketua PP Muhammadiyah itu.