Rabu 16 Oct 2019 21:59 WIB

Jokowi Ingin Acara Relawan tak Berlebihan

Parade budaya, karnaval, dan pawai kebudayaan Nusantara sudah dibatalkan.

Red: Andi Nur Aminah
Pekerja mengecat pagar gedung DPR RI di kawasan Senayan, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, menjelang pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Rabu (16/10/2019).
Foto: Thoudy Badai
Pekerja mengecat pagar gedung DPR RI di kawasan Senayan, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, menjelang pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Rabu (16/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara syukuran atas pelantikan Presiden terpilih, Joko Widodo, dan Wakil Presiden terpilih, KH Ma'ruf Amin, pada Ahad (20/10) dapat dilaksanakan secara sederhana saja. Kelompok-kelompok relawan yang berinisiatif menggelar acara ini juga menyikapi dengan nada serupa.

"Bapak presiden inginkan acara yang digagas relawan untuk tidak dilaksanakan secara berlebihan. Parade budaya, karnaval, dan pawai kebudayaan Nusantara dibatalkan. Gajah Projo yang sudah dipersiapkan untuk tampil juga dengan berat hati tidak jadi beraksi. Jangankan gajah, kami pun bersedih dan berat hati," ujar Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, dalam jumpa pers di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (16/10).

Baca Juga

Secara terpisah, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengatakan, Jokowi memberikan arahan bahwa acara syukuran pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 dilakukan secara sederhana.

"Pesan yang disampaikan oleh presiden, menginginkan acara nanti untuk yang akan diselenggarakan oleh teman-teman itu untuk tidak dilaksanakan secara berlebihan. Jadi untuk itulah tidak perlu dilakukan secara seperti yang saya sebutkan tadi, ada karnaval dan seterusnya," kata Moeldoko.