REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah investor dari Singapura melakukan kunjungan ke kebun dan pabrik pengolahan kopi di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Kamis (17/10). Kunjungan tersebut bagian dari rangkaian West Java Investment Summit 2019.
Menurut President Singapore Coffee Association, Victor Mah, ia bersama 12 investor melihat langsung proses pengolahan kopi mulai dari di kebun, penjemuran, penggilingan, hingga mencicipi minuman kopi (cupping). "Para investor dari Singapura ini merupakan pemilik kafe serta trader kopi. Setelah melihat secara langsung, kami sangat tertarik," ujar Victor kepada wartawan.
Menurut Victor, ia sudah berkeliling seluruh Indonesia mencicipi beragam kopi. Namun, baru kali ini merasakan kopi Jabar dan melihat proses pengolahannya secara langsung. Ia pun, melihat kopi Jabar punya keunggulan karena prosesnya masih tradisional. Selain itu, metode merawat tanaman kopinya juga ramah lingkungan.
"Tanaman kopi Jabar menggunakan pupuk organik sehingga lebih ramah lingkungan. Hal ini menjadi nilai tambah tersendiri dan sesuai dengan isu global," katanya.
Victor mengatakan, akan melakukan MoU dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil sebagai tanda kerja sama yang lebih kongkrit untuk mengembangkan kopi Jabar. Melalui kerja sama tersebut, pihaknya akan membawa lebih banyak investor kopi ke Jabar. Sebagian pegiat kopi tersebut merupakan anak muda.
"Masa depan kopi ada di tangan anak muda karena minum kopi sudah menjadi gaya hidup," katanya.
Menurut Kepala Bidang Industri Agro Kimia Tekstil dan Aneka Disperindag Jabar, Arif Muchamad Fazar, pihaknya mendorong peningkatan ekspor kopi Jabar yang mengalami penurunan sejak 2017.
Saat ini, kata dia, Pemprov sedang membuka peluang kepada investor agar tertarik menanamkan modalnya di sektor kopi Jabar. Untuk mendorong promosi kopi Jabar, pihaknya menggelar Festival Kopi yang berkolaborasi dengan Speciality Coffee Association Indonesia (SCAI).
Festival Kopi yang direncanakan berlangsung pada 1-2 November ini berisi acara lelang kopi, Business matching, dan Cupping.
"Potensi kopi Jabar sangat besar karena punya potensi besar karena punya cita rasa yang khas dan unik. Selain itu juga sudah menjadi gaya hidup terutama anak muda," katanya.
Menurut Kepala DPMPTSP Provinsi Jabar Dadang Mohamad Masoem, tahun ini DPMPTSP bekerja sama dengan Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jabar menggelar West Java Investment Summit (WJIS) 2019. Kagiatan ini, sebagai bentuk inovasi dan kolaborasi untuk menyediakan forum bagi Pemdaprov Jabar dan pelaku usaha serta investor.
Dadang mengatakan, WJIS 2019 (dulu agenda dua tahunan bernama Forum Investasi) dihelat pada Jumat 18 Oktober 2019 di Trans Luxury Hotel Kota Bandung dengan lima agenda utama yakni High Level Session, Project Consultation, One-on-One Meeting, Market Sounding, dan Exhibition.