REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Andi Bachtiar Yusuf menyebut film Love For Sale adalah film yang sukses. Karena itu Love For 2 kembali dibuat. Salah satu faktor pemikat di film adalah sosok ibu bernama Rosmaida.
"Salah satu alasan dilanjutkannya film Love For Sale 1 adalah banyaknya animo penonton Love For Sale 1 bahkan pascapenayangannya di bioskop," ujar Andi Bachtiar Yusuf, Kamis (17/10, di pemutaran perdana Love For Sale 2 di CGV Grand Indonesia Jakarta.
Jika dalam film pertamanya kisah Richard (Gading Martin) sebagai laki-laki usia 40-an tahun yang belum memiliki kekasih menjadi latar belakang ceritanya, kali ini sutradara mengangkat soal percintaan yang dekat dengan kehidupan dari melihat dari sisi keluarga.
Peran Ratna Riantiarno sebagai Ibu Rosmaida terasa kental dalam film. Ia digambarkan sebagai wanita Minang yang sudah lama merantau ke Jakarta dengan tiga anak laki-laki.
"Film ini menyampaikan pesan setiap ibu ingin yang terbaik bagi anaknya. Hanya cara mereka berbeda-beda," kata Ratna.
Seperti Rosmaida yang ingin anaknya segera menikah. Tapi di sisi lain ia cenderung pilih-pilih calon menantu.
Kesan dekat yang ingin dibawa oleh penulis skenario dan sutradara tersampaikan dalam film ini. Melalui gambaran keseharian hingga dialog yang dibangun.
Penulis skenario Irfan Ramli memang menginginkan penonton merasa dekat dengan karakter dalam film. Seakan mereka seperti tahu sosok film ada di kehidupan nyata mereka. "Oh, gue kenal nih sama orang yang kayak gini," katanya.
Andi Bachtiar Yusuf mengatakan, ada satu kesamaan pesan yang dibawa dari film pertama ke Love For Sale 2. Yaitu cinta dapat membawa kebahagiaan. Ini terlihat saat Rosmaida khawatir terhadap anaknya yang belum memiliki pasangan di usia 32 tahun. Ketika anaknya yang diperankan Adipati Dolken bertemu dengan Arini lewat aplikasi percintaan seakan ada harapan di hati Rosmaida.
Ratna mengatakan film ini cocok ditonton siapa saja. Bahkan ia mengatakan film bisa menjadi cermin terutama bagi kaum ibu.