Jumat 18 Oct 2019 17:07 WIB

Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai dengan Para Menteri

Sjumlah menteri kemudian menampilkan kebolehannya dalam bernyanyi.

Presiden Joko Widodo (kanan) berpelukan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) dalam acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kanan) berpelukan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) dalam acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengaku baru kali ini bisa bertemu dalam keadaan santai dengan para menterinya selama lima tahun bertugas bersama dalam Kabinet Kerja. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Silaturahmi Presiden Republik Indonesia dengan Wakil Presiden Republik Indonesia dan para Menteri Kabinet Kerja di Istana Negara Jakarta, Jumat (18/10) menyampaikan terima kasih kepada seluruh menteri Kabinet Kerja yang telah bekerja selama lima tahun.

“Mohon maaf mungkin dalam lima tahun ini kita baru bertemu agak santai hari ini, pas akhir-akhir kita baru bertemu, baru ada yang nyanyi. Biasanya kalau enggak ratas, rapat, rapat paripurna,” kata Presiden Jokowi.

Baca Juga

Pada kesempatan itu, sejumlah menteri menampilkan kebolehannya dalam bernyanyi termasuk di antaranya Mendikbud Muhadjir Effendy yang menyanyikan lagu 'Stuck on You' dan 'Yellow'. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pun tak ketinggalan turut bernyanyi. Jokowi pun menyebut suaranya tak kalah dengan penyanyi asal Kanada Paul Anka. Meskipun Jokowi setengah bercanda menyampaikan tetap akan memilih Paul Anka jika diminta memilih.

“Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Wakil Presiden beserta Ibu telah bersama-sama dengan kami, dengan kita semua kerja keras untuk negara ini atas amanah yang diberikan kepada kami berdua selama 2014-2019 ini,” kata Jokowi.

Ia menambahkan, ucapan terima kasihnya kepada seluruh jajarannya sekaligus permohonan maaf. “Saya juga minta maaf sering bapak ibu saya ganggu tengah malam, saya enggak sekali dua kali telepon ke Pak Tito, Panglima, Kepala BIN, Bu Menkeu tengah malam saya telepon, Bu Menteri Retno Marsudi, Pak Basuki juga sama. Saya kira itu gangguan-gangguan yang sering saya harus lakukan karena negara ini memerlukan kerja kita semua,” katanya.

Bahkan, Jokowi mengaku sering melompati birokrasi dengan menelepon langsung ke bawahan pejabatnya karena keperluan yang sangat mendesak. “Bahkan terakhir kemarin saya terpaksa harus melompat perintah ke Dankomarinir, ke Kasad karena keperluan mendesak sehingga hal-hal itu harus saya kerjakan, saya panggil Dirut tanpa harus memberitahu Menteri BUMN, saya panggil dirjen tanpa panggil menteri karena mendesak informasi dan data yang saya inginkan, malam-malam, pagi-pagi, subuh, karena memang kita diberi tanggung jawab untuk mengelola 260 juta jiwa di negara kita Indonesia,” katanya.

Ia pun sekali lagi berterima kasih kepada para pembantunya dalam Kabinet Kerja yang segera akan mengakhiri masa tugasnya. “Saya mohon maaf sebesar-besarnya apabila pergaulan sehari-hari dalam saya memberi perintah, memberi instruksi tidak berkenan, saya manusia biasa penuh kekhilafan, kekurangan, ketidaktahuan, sehingga banyak hal yang dalam kita berinteraksi, bergaul ada yang kurang berkenan,” katanya.

Jokowi mengaku sangat berterima kasih dan terbantu dengan dukungan pemikiran dan gagasan para pembantunya dalam lima tahun terakhir. Acara itu ditutup dengan penampilan band fenomenal para menteri yakni Elek Yo Band yang salah satunya menyanyikan lagu 'My Way'.

Acara silaturahmi itu berlangsung sangat cair, hangat, dan santai dibawakan oleh Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit berkolaborasi dengan seniman keroncong Endah Laras juga gitaris Jubing Kristianto. Sukardi banyak melemparkan cerita dan kisah serta pengalamannya selama melayani Presiden Jokowi yang kerap kali mengundang tawa.

Sementara penampilan Endah Laras tak kalah lucunya diselingi dengan kebolehannya menyanyikan sejumlah lagu. Termasuk lagu khusus persembahan untuk Wapres Jusuf Kalla.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement