REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rapat konsultasi pengganti Badan Musyawarah (Bamus) DPR dengan agenda penentuan komposisi dan pembagian pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD) pada Jumat (18/10) belum menemui kata sepakat. Porsi pimpinan AKD yang didapat seluruh fraksi belum disepakati.
Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, jumlah anggota dalam AKD sudah disepakati. Namun, soal porsi pimpinan, DPR akan kembali melakukan rapat pada Selasa, 22 Oktober 2019.
"Kita akan melakulan rapat paripurna untuk penetapan jumlah komisi, penetapan jumlah komposisi anggota AKD dan penetapan jumlah pimpinan dalam AKD," kata Puan di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Jumat (18/10).
Terkait anggota AKD, Pimpinan DPR dan fraksi sudah meyetujui komposisi jumlah anggota fraksi pada komisi, antara 48 sampai 56 aanggota. Rapat juga menyetujui komposisi jumlah anggota fraksi pada MKD adalah 17 orang anggota.
Forum juga menyetujui keanggotaan Badan Anggaran DPR RI terdiri dari perwakilan dapil, pimpinan fraksi dan pimpinan komisi dengan komposisi: Perwakilan dapil adalah 80 anggota, dari pimpinan fraksi 9 anggota, dari pimpinan komisi ada 11 komisi dengan 11 anggota. "Jadi total ada 100 anggota," jelas Puan.
Demokrat dan PKS Belum Sepakat
Rapat tersebut diketahui tidak menghasilkan keputusan soal pimpinan AKD. Wakil Sekretaris Jenderal PPP Ahmad Baidowi menyebut ada fraksi yang tidak sepakat dengan porsi pimpinan AKD.
"Jadi kita berharap teman-teman juga tidak melupakan sejarah ini bukan balas dendam, bukan. Kita mau memusyawarahkan. Ada mereka yang merasa rugi," ujar Ahmad Baidowi.
Ia mengatakan, dalam rapat tersebut ada sejumlah fraksi yang disebut masih belum sepakat, seperti PKS dan Demokrat. Baidowi mengklaim, PPP 'barter' jatah kursi Ketua pada Demokrat, ditukar menjadi dua wakil Ketua.
"Ya tinggal demokrat sama PKS. Tapi PKS sebenernya sudah selesai. Tinggal Demokrat sepertinya," ujar pria yang kerap disapa Awi. Sementara itu, Awi menyebut, Gerindra dan PAN sepakat.
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman menyebut, musyawarah penentuan komposisi dan pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD) pada akhirnya ditentukan oleh pemenang pemilu. Dalam hal ini, PDI Perjuangan dinilainya mendominasi dalam musyawarah tersebut.
"Ya kan yang menentukan yang menang pemilu. Kalau pakai voting kita kalah juga, ya suka - suka (pemenang pemenang pemilu) lah," kata Harman di sela-sela rapat Badan Musyawarah (Bamus) terkait komposisi AKD di Kompleks DPR RI, Jumat (18/10).
Rapat yang berlangsung sejak sekira pukul 14.00 WIB itu tak kunjung selesai dan berlangsung alot. Sejauh ini, Benny mengatakan, semua partai akan mendapat porsi pimpinan. Namun, musyawarah kembali dikembalikan ke pemenang pemilu.
"Suasananya, yang menang pemilu dia yang menentukan. Artinya kita ini yang kalau pemilu hanya mendapat belas kasihan tidak menjadi independen lagi, kan begitu politik," kata dia.
Terkait harapan Demokrat sendiri, Benny mengaku, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tak bisa memilih. Ia tak bisa memastikan apakah Demokrat akan menduduki kursi Ketua maupun berapa jumlah kursi pimpinan yang akan diduduki Demokrat.
"Ya itu tadi tergantung yang menang pemilu," ujar dia.