Sabtu 19 Oct 2019 09:39 WIB

NATO: Kesepakatan Turki-AS Bisa Kurangi Ketegangan di Suriah

Sekjen NATO nyatakan situasi di timur laut Suriah rapuh dan sulit.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Reiny Dwinanda
Wakil Presiden AS Mike Pence mengumumkan gencatan senjata Turki di Suriah di kediaman duta besar AS di Ankara, Turki, Kamis (17/10).
Foto: AP Photo/Burhan Ozbilici
Wakil Presiden AS Mike Pence mengumumkan gencatan senjata Turki di Suriah di kediaman duta besar AS di Ankara, Turki, Kamis (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kesepakatan antara Turki dan AS mengenai zona aman yang direncanakan di Suriah utara diyakini dapat membantu mengurangi ketegangan situasi di kawasan tersebut. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Jumat (18/10).

Stoltenberg yang berbicara dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa situasi di timur laut Suriah rapuh dan sulit. "Saya percaya pernyataan ini dapat membantu mengurangi situasi, karena itu membantu memperbaiki situasi di sana," tutur dia dilansir Anadolu Agency, Sabtu (19/10).

Baca Juga

Turki dan AS telah mencapai kesepakatan menghentikan sementara operasi antiteror Turki di Suriah utara. NATO mengatakan, Turki berada di garis depan atas wilayah yang sangat fluktuatif. Tidak ada sekutu lain yang menderita lebih banyak serangan teroris daripada Turki, terlebih negara itu menampung jutaan pengungsi.

Sementara itu, Pompeo mengatakan, ada beberapa kegiatan dalam mengimplementasikan perjanjian antara Turki dan AS. Menurutnya, dibutuhkan koordinasi intensif untuk menarik milisi Kurdi dari zona aman yang direncanakan.

Beberapa negara Eropa telah mengumumkan bahwa mereka akan mengambil kembali anggota yang berafiliasi dengan kelompok teror ISIS. Pompeo merasa senang dengan itu, tetapi ia juga kecewa karena langkah sejumlah negara itu telat.

Kamis lalu, Turki sepakat untuk menghentikan Operasi Peace Spring selama 120 jam untuk memungkinkan penarikan pasukan kelompok milisi Kurdi dari zona aman yang direncanakan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Wakil Presiden AS Mike Pence juga menyepakati Turki memiliki zona aman 20 mil di selatan perbatasan Turki di Suriah.

Pada 9 Oktober lalu, Turki telah meluncurkan Operation Peace Spring untuk melenyapkan teroris dari Suriah utara untuk mengamankan perbatasan Turki, membantu dalam pengembalian yang aman bagi para pengungsi Suriah dan memastikan integritas teritorial Suriah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement