REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM terus menyalurkan bantuan berupa penyediaan sarana air bersih melalui pengeboran air tanah dalam di daerah sulit air, yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Mewakili Menteri ESDM, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Mohammad Hidayat di Desa Lawak, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan mengatakan, ada tambahan dua unit sumur bor lagi untuk Kabupaten Lamongan.
"Hingga saat ini telah berhasil dibangun sebanyak 18 unit sumur bor yang tersebar di 11 kecamatan dan 18 desa, dengan kapasitas produksi air bersih mencapai 608 ribu m3 per tahun. Ini dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk sekitar 27 ribu jiwa penduduk," ungkap Hidayat, Sabtu (19/10).
Hidayat menyampaikan, program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam ini, dirasakan efektif dan telah berhasil membantu mengatasi persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat di daerah sulit air. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan anggaran untuk program ini, dengan harapan dapat dibangun lebih banyak sumur bor, terutama di daerah yang masih kesulitan air bersih.
"Sampai dengan akhir 2018, Kementerian ESDM telah berhasil membangun sebanyak 2.288 unit sumur bor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kapasitas debit air bersih mencapai sekitar 144,4 juta m3/tahun, atau dapat melayani penduduk sebanyak kurang lebih 6,6 juta jiwa. Sumur bor tersebut tersebar di 33 provinsi dan 312 kabupaten/kota di Indonesia," katanya.
Pada tahun 2019 ini, Kementerian ESDM menargetkan membangun 650 unit sumur bor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di antaranya adalah dua buah unit sumur bor yang diserahkan bagi masyarakat Desa Lawak, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan.
Kedua unit sumur bor tersebut memiliki spesifikasi kedalaman rata-rata 125 m, pompa selam 3 PK, reservoir (bak penampung) 5000 L, bangunan rumah panel. Adapun debit rata-rata adalah dua liter per detik dan kapasitas layanan mencapai 2.880 jiwa per sumur.