Sabtu 19 Oct 2019 13:03 WIB

Wamenlu Jepang Dijadwalkan Hadiri Pelantikan Jokowi-Maruf

Wamenlu Jepang akan melakukan kunjungan resmi tiga hari mulai Sabtu-Senin.

Bendera Indonesia dan Jepang. Ilustrasi
Foto: pn-sabang.go.id
Bendera Indonesia dan Jepang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Norihiro Nakayama dijadwalkan akan menghadiri upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Ma'aruf Amin, Ahad (20/10). Hal itu dikatakan melalui keterangan resmi tertulis Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.

Dalam pernyataan tersebut Wamenlu Jepang akan melakukan kunjungan resmi tiga hari ke Indonesia yang dimulai dari Sabtu (19/10) hingga Senin (21/10). Utusan khusus Pemerintah Jepang itu mewakili pemerintah dan masyarakat Jepang dalam memberikan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih periode 2019 -2024.

Baca Juga

Seperti diketahui hubungan bilateral Indonesia dan Jepang telah dilakukan sejak 1958. Hubungan kedua negara pun meliputi banyak bidang, mulai dari investasi, perdagangan, pariwisata, hingga kebudayaan.

Di Indonesia, pemerintah pimpinan Shinzo Abe memiliki sejumlah kantor perwakilan di antaranya Kedutaan besarnya di jakarta, dan beberapa Konsulat Jenderal di Medan, Surabaya, Denpasar, dan Makasar.

Pada tahun 2017 lalu, Perdana Menteri Jepang melakukan kunjungan ke Indonesia dan membahas sejumlah kerja sama dengan Presiden Joko Widodo. Sebagaimana tercatat di laman resmi presidenri.go.id, keduanya membahas kesepakatan kerja sama dalam konteks Two Plus Two (2+2) antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara yang akan dilakukan pada tahun yang sama.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement