SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM --- Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, meminta para kepala dinas baru yang belum lama dilantik untuk segera merangkul semua pihak. Hal itu dilontarkan menyusul keprihatinannya atas konflik di internal instansi yang terjadi di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen beberapa waktu lalu.
Saat berbicara di hadapan para kadinas dan puluhan pejabat eselon yang dilantik menduduki jabatan baru beberapa waktu lalu, Yuni mengungkap ada laporan bahwa friksi di internal DLH makin memprihatinkan.
“Jadi kepala dinas itu sangat sulit sekali. Dibawah ada Kabid, di bawahnya lagi Kasi, di bawahnya ada staff yang kadangkala disinergikan jadi satu sangat sulit. Ada kepala dinas dipokili kabid-kabide yo mung di Sragen. Saking tidak ada kewibawaan,” papar Bupati.
Bupati Yuni juga menyebut bahwa instansi DLH sudah kehilangan arah. Ia menyebut saat belum ada Kadinas definitif, instansi itu seperti kehilangan induk.
Karenanya, ia berharap Samsuri yang sudah dilantik menjabat sebagai Kepala DLH bisa mengembalikan dinas itu menjadi lebih baik.
“Saya lihat DLH ini sudah kehilangan arah. Di sana antar kabid sampai tidak aruh, tidak saling sapa. Antar kasi juga tidak saling sapa. Piye carane dapat Adipura kalau internalnya saja begitu. Makanya saya minta Kepala DLH segera tancap gas, bongkar apa yang ada di sana. Manajemen sampah jadikan prioritas,” tukas Yuni.
Wejangan tak hanya diberikan untuk Kepala DLH. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sutrisna juga diminta untuk menggerakkan dan mengaktifkan program Simpeg yang sudah dianggarkan setiap tahun.
Ia meminta Simpeg hanya jadi program saja tanpa ada keberlanjutan.
“Opo mung program apa mung pingin entuk balen cashback saja. Saya minta bangun SDM yang berkualitas,” tandasnya.
The post appeared first on Joglosemar News.