Senin 21 Oct 2019 20:25 WIB

Masyarakat RI di Leipzig Doakan Presiden dan Wakil Presiden

Persatuan dan kemajuan Indonesia adalah cita-cita bersama.

Masyarakat Indonesia yang tinggal di Leipzig mendoakan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin yang baru dilantik.
Foto: Dok PPI di Leipzig
Masyarakat Indonesia yang tinggal di Leipzig mendoakan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin yang baru dilantik.

REPUBLIKA.CO.ID, LEIPZIG -- Detik-detik pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024,  Ir H. Joko Widodo dan  Prof Dr KH Makruf Amin menjadi perhatian hampir seluruh rakyat  Indonesia. Tak terkecuali masyarakat Indonesia yang ada di Leipzig, Jerman. 

Pada Ahad (20/10) waktu Leipzig, masyarakat Indonesia di Leipzig mengadakan acara mendoakan presiden dan wakil presiden RI yang baru saja dilantik.

Acara yang diinisiasi PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) di Leipzig itu  diadakan di Pelataran Augustusplatz, Zentrum, Leipzig. Berbagai unsur masyakarat Indonesia, baik pelajar, mahasiswa maupun  pekerja hadir dalam acara menyambut inaugurasi presiden dan wapres tersebut.

photo
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Leipzig menginisiasi acara mendoakan presiden dan wakil presiden TRI yang baru dilantik.

Ketua PPI Leipzig, Muhammad Mamduh Muharom menjelaskan bahwa acara tersebut adalah bagian dari acara kebangsaan. “Sudah selayaknya rakyat Indonesia mendoakan pemimpinnya, dan persatuan Indonesia serta kemajuan Indonesia adalah cita-cita bersama.,” kata Mamduh Muharram melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (21/10). 

Dalam acara itu, sastrawan Indonesia, Habiburrahman El Shirazy didaulat untuk pemimpin doa. Tokoh yang akrab dipanggil Kang Abik itu mengajak seluruh rakyat Indonesia membaca Al Fatihah seraya  mendoakan agar presiden dan wapres Indonesia yang baru saja dilantik menjadi pemimpin yang adil, membawa kemaslahatan dan kemajuan bangsa Indonesia, mengemban amanah dengan baik dan memenuhi harapan rakyat Indonesia.

Kang Abik menjelaskan, perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar. Namun ada saat-saat di mana perbedaan politik harus ditundukkan di bawah persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara. “Persatuan dan kesatuan adalah pondasi utama menuju kemakmuran, kesejahteraan dan kemajuan Indonesia,” ujar Kang Abik.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement