REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian dari tokoh yang dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara kemarin berasal dari kalangan profesional yang memiliki posisi di perusahaan masing-masing. Seturut kemungkinan mereka ditunjuk sebagai menteri, masing-masing menyatakan kesiapan menanggalkan jabatan di perusahaan masing-masing.
Pendiri sekaligus CEO Gojek, Nadiem Makarim, mengaku telah melepas jabatannya di Gojek sebagai CEO setelah mengetahui dirinya dipanggil Presiden dan diberi amanat sebagai menteri. "Nanti dari Pak Presiden sendiri. Sudah ada posnya, nanti disampaikan Pak Presiden. Sudah pasti posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali," ujar Nadiem saat keluar dari Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10).
Pengusaha sekaligus pemilik Mahaka Group, Erick Thohir, juga menyatakan siap mundur secara total dari grup perusahaan yang ia pimpin. Ia menyatakan, siap mundur dari jabatan komisaris utama Mahaka Group bila Presiden benar menghendakinya masuk dalam susunan kabinet yang baru.
Erick beralasan, tidak boleh ada konflik kepentingan yang melilit dirinya saat menjabat menteri nanti. "Sudah pasti dengan jabatan seperti ini tidak boleh ada conflict of interest. Memang cukup berat bagi saya secara pribadi. Mesti mundur total. Itu yang berat," ujar Erick di Istana Negara.
Erick mengaku berat untuk meninggalkan posisinya di grup perusahaan yang menaungi koran Republika dan Republika Online ini. Meski begitu, langkah untuk mundur dari perusahaan mesti dilakukannya demi menghindari tumpang-tindih kepentingan. Sebelumnya, Erick memang sempat vakum dari perusahaan saat fokus menangani Asian Games pada 2018 lalu.
Terkait kabar penunjukan Erick tersebut, pasar merespons dengan positif. Data RTI menunjukkan, saham Mahaka Media Tbk (ABBA) pada sesi I menguat 28,96 persen ke level 236 dari 183.
Saham ABBA diperdagangkan sebanyak 22.753 kali dengan volume 545,44 juta lembar saham senilai Rp 116,38 miliar. Analis Jasa Utama Capital, Chris Aprilionay, menilai kenaikan saham ABBA ini dipengaruhi sentimen pemanggilan Erick oleh Jokowi ke Istana Negara.
Kenaikan harga saham ini pun diprediksi bisa bertahan dalam jangka pendek. "Secara jangka pendek akan bertahan, tetapi pasar nanti akan meng-adjust perusahaannya dengan kinerja perusahaan yang akan di-release untuk Q3 nanti," kata Chris.
Sebagai informasi, pada kuartal I dan kuartal II, pendapatan Mahaka Media mengalami kenaikan signifikan. Pada kuartal I pendapatan naik 74,95 persen, sedangkan pada kuartal II naik 125,51 persen. Dari sisi laba, Mahaka Media mencatatkan kenaikan laba bersih 141,24 persen di kuartal II.
Bertemu Presiden Jokowi. Komisaris NET Mediatama Wishnutama usai bertemu Presiden Joko Widododi Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10).
Komisaris Utama Net Mediatama Televisi Wishnutama juga mengaku siap menjadi menteri pada pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin. "Saya kebetulan tadi bapak menyampaikan, saya diminta membantu beliau begitu.... Ya, walaupun saya tak bercita-cita jadi menteri, tapi untuk sebuah kebaikan bangsa kita, saya bersedia," ujar Wishnutama di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (21/10).
Namun, ia enggan menyebut kementerian atau lembaga apa yang akan dipimpinnya nanti. Wishnutama hanya mengatakan, ia akan menjabat pada bidang yang menjadi keahliannya, seperti kementerian atau lembaga yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan kreativitas di Indonesia sehingga dapat bersaing di tingkat internasional.
Wishnutama juga menyebut akan segera mundur dari jabatannya sebagai komisaris utama Net Mediatama Televisi. "Ya, aturannya kan harus mengundurkan diri kalau jadi. Secepatnya. Ya, kan ada beberapa. Bukan hanya di NET, di Kumparan juga," ujar dia.
Nadiem Dipanggil Presiden Joko Widodo. Founder Gojek Nadiem Makarim dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10).
Penolakan
Kabar mundurnya Nadiem kemarin ditanggapi penolakan Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) yang berisi para pengemudi mitra Gojek. "Kalau kami dari ojek online menolak, Nadiem menjadi salah satu menteri di kabinet," kata Presidium Garda Igun Wicaksono kepada Republika, kemarin.
Igun mengatakan, Nadiem masih banyak memiliki tanggung jawab yang belum dituntaskan di Gojek. Khususnya, dia menilai, Nadiem belum berhasil menyejahterakan para pengemudi ojek daring di Gojek. "Jadi, menurut kami tidak cocok apabila Nadiem yang masih belum bisa menyejahterakan mitranya menjadi menteri atau pelayan rakyat Indonesia," tutur Igun.
Terlebih, menurut Igun, suara dari banyak pengemudi ojek daring yang tergabung di Gojek belum didengar oleh perusahaan. Untuk itu, Igun mengatakan, lebih baik Nadiem menanggapi dengan baik dahulu masukan dari mitra Gojek ketimbang menjadi menteri.
Sementara, perusahaan Gojek akan menyiapkan pengganti Nadiem yang sudah mundur dari jabatannya dari perusahaan penyedia transportasi daring itu. \"Ke depan, Gojek akan menghadirkan pemimpin baru," kata Chief Corporate Affairs Nila Marita kepada Republika.
Menunggu siapa pengganti Nadiem, Nila memastikan, Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo dan Co-Founder Gojek Kevin Aluwi akan akan berbagi tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan sebagai co-CEO. Nila menuturkan, keduanya akan fokus membawa perusahaan ke tahap selanjutnya.
"Kami telah memiliki rencana yang matang ke depan dan akan mengumumkan lebih jauh mengenai arti pengumuman ini bagi perusahaan dalam beberapa hari ke depan," ujar Nila menjelaskan.
Dia menambahkan, saat ini Gojek menghormati proses yang sedang berlangsung. Nila mengatakan, Gojek tidak akan memberikan komentar lebih jauh sebelum ada pemberitahuan resmi dari pihak Istana mengenai posisi Nadiem dalam susunan kabinet baru.
Meskipun begitu, Nila mengatakan, Gojek sangat bangga karena founder Gojek akan turut membawa Indonesia maju ke panggung dunia. "Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya di mana visi seorang pendiri startup lokal mendapat pengakuan dan dijadikan contoh untuk pembangunan bangsa," kata Nila. n rahayu subekti/retno wulandhari/sapto andika candra/dessy suciati saputri ed: fitriyan zamzami