REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Wakil Perdana Menteri Cina Le Yucheng mengatakan sudah ada beberapa kemajuan dalam perundingan perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat (AS). Semua masalah, kata Le, dapat diselesaikan sepanjang kedua belah pihak saling menghargai.
Le mengatakan tidak ada negara yang makmur tanpa bekerja sama dengan negara lain. Le menambahkan, dunia ingin Cina dan AS mengakhiri perang dagang. Hal itu membutuhkan keterbukaan dibandingkan 'pemisahan' atau Perang Dingin yang baru.
"Sepanjang kami saling menghargai satu sama lain dan mencari kerja sama yang setara, tidak ada ketidaksepakatan antara Cina dan Amerika Serikat yang tidak bisa diselesaikan," kata Le di Beijing, Selasa (22/10).
Cina khawatir Amerika ingin memutus atau setidaknya mengekang hubungan ekonomi mereka. Cina menyebutnya sebagai de-coupling atau pemisahan. Beijing khawatir pemerintahan Presiden Donald Trump ingin sepenuhnya memisahkan diri dari Cina.
Kedua negara itu telah berusaha mengakhiri perselisihan perdagangan mereka. AS mengumumkan kesepakatan 'fase 1' dengan Cina dalam urusan perdagangan dan menunda kenaikan tarif yang dijadwalkan Oktober ini.
"Apa yang Cina inginkan adalah memberikan kehidupan yang lebih baik untuk rakyat kami. Kami tidak ingin mengambil apa pun dari orang lain, tidak ada hal-hal seperti Cina mengganti siapa pun atau Cina mengancam siapa pun," kata Le.
Le menambahkan, Cina dan AS sudah banyak bekerja sama selama bertahun-tahun. "Mengapa kami membuang prestasi kerja sama seperti itu?" katanya.