Selasa 22 Oct 2019 18:00 WIB

Pengungsi Bencana Angin Mulai Dipulangkan

Ratusan pengungsi pun langsung dipulangkan di kediaman masing-masing.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana posko pengungsian warga yang terdampak bencana angin kencang di Kota Batu, Senin (21/10).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Suasana posko pengungsian warga yang terdampak bencana angin kencang di Kota Batu, Senin (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Situasi desa terdampak angin kencang, Sumberbrantas, Bumiaji, Kota Batu sudah mulai kondusif. Ratusan pengungsi pun langsung dipulangkan di kediaman masing-masing.

Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Abdur Khairur Rochim, pemulangan pengungsi merupakan keputusan dari berbagai instansi. Hasilnya, seluruh pihak menyetujui pemulangan pengungsi mulai Selasa sore (22/10).

"Dan saat ini masih dilaksanakan proses penyiapan pemulangan di masing-masing pos pengungsian sambil menunggu kedatangan kendaraan untuk pemulangan," kata Rochim melalui pesan tertulis kepada wartawan, Selasa (22/10).

Berdasarkan laporan terakhir, sebanyak 668 pengungsi ditempatkan di enam posko. Posko-posko dimaksud, yakni rumah dinas ali kota (143), Balai Desa Tulungrejo (183) dan Balai Desa Sidomulyo (138). Selanjutnya, 181 orang di Balai Desa Punten dan 23 pengungsi di Balai Desa Sumbergondo.

Hingga saat ini, BPBD juga telah menurunkan 150 petugas untuk melakukan peninjauan di sektor infrastruktur dan permukiman. Kemudian juga di sektor sosial dan ekonomi yang di antaranya melakukan pendataan kerusakan kerugian pascabencana. Lalu melakukan pembersihan dan pendataan kerusakan dan kerugian.

Sebelumnya, angin kencang telah menyebabkan satu warga Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu meninggal dunia. Beberapa warga juga harus mengalami luka-luka dan gangguan pernapasan. Peristiwa ini juga sempat menyebabkan aktivitas di lokasi kejadian lumpuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement