REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatra Barat, Shofwan Karim mengucapkan selamat kepada tokoh Muhammadiyah Muhadjir Effendy yang kini dipercaya menjabat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurut Shofwan, kepercayaan dari Jokowi kepada Muhadjir menjadi Menko tidak lain karena keberhasilan selama kurang lebih tiga tahun mengemban kepercayan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Sekarang porsi tugas buat pak Muhadjir lebih besar. Artinya selama ini dia dinilai sukses menjadi Mendikbud. Semoga ke depan beliau juga sukses menjadi Menko PMK," kata Shofwan kepada Republika.co.id, Rabu (23/10).
Shofwan juga berkomentar tentang penerus Muhadjir Effendy di Kemendikbud Nadiem Makarim. Ia melihat sosok pendiri Go Jek tersebut punya pandangan yang maju. Ia berharap pandangan maju dan penuh kreativitas dari Nadiem dapat diimplementasikan kepada dunia pendidikan. Supaya pengelolaan pendidikan di Indonesia bisa lebih modern.
Shofwan selama ini hanya mengenal Nadiem sebagai pendiri dan pemimpin perusahaan Go Jek. Menurut dia apa yang diperbuat Nadiem untuk pengelolaan transportasi berbasis aplikasi merupakan sebuah revolusi yang telah mengubah kehidupan banyak orang.
"Nadiem orang pandangannya berkemajuan. Ia harus mentransformasikan ide-ide kemajuan ini ke dunia pendidikan kita," ucap Shofwan.
Muhadjir dan Nadiem memang sudah ramai dibicarakan menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf setelah keduanya dipanggil ke istana sejak awal pekan ini. Tapi posisi yang diisi Muhadjir dan Nadiem cukup mengejutkan banyak pihak. Nadiem semula diprediksi akan mengisi ementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau bidang lain yang cocok dengan latar belakangnya sebagai pendiri dan CEO Go Jek. Sementara posisi Menko PMK yang sekarang dijabat Muhadjir semula diprediksi akan diisi oleh tokoh dari partai politik.