REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino mengaku sulit melupakan kekalahan dari Liverpool di Final Liga Champions musim lalu. Hingga saat ini pun, Pochettino mengaku terkadang masih memikirkan tentang pertandingan di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid pada 1 Juni 2019 silam.
"Menjadi runner up Liga Champions tidak berarti apa-apa bagi kami, karena bermain di Final Liga Champions adalah tentang mendapat trofi atau tidak sama sekali," ucapnya seperti dikutip dari Dailymail.
"Bisa mencapai partai final Liga Champions sangat berarti bagi pemain dan staf. Namun sayang pemain dan staf merasa hampa usai final, karena gagal menjadi juara," katanya.
Pochettino mengaku, sulit untuk move on usai dikalahkan Liverpool di partai final. Sebab, trofi Liga Champions adalah salah satu target besar yang ingin ia persembahkan untuk the Lily White. "Saya bisa berada di tempat yang berbeda, pergi kemana saja, tapi pikiran saya selalu berada di tempat yang sama," ucapnya.
Terkait keberhasilan Tottenham menang dengan skor telak 5-0 dari Red Star Belgrade di Liga Champions musim ini, Pochettino mengaku timnya sudah kembali dengan energi penuh. Menurutnya skuat Tottenham sudah kembali percaya diri.
"Senang rasanya merasakan kembali kapasitas untuk menang dan tampil sesuai keinginan kami, Sangat penting untuk mendapatkan tiga poin di Liga Champions, untuk membangun kepercayaan diri kita lagi dan mulai tumbuh. Kami senang tapi kami tahu dengan baik itu hanya langkah kecil," katanya.