TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM--Dalam satu bulan terakhir, jumlah area persawahan yang terdampak kekeringan di Kabupaten Tasikmalaya terus bertambah. Data dari Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, jumlah area persawahan yang kekeringan pada 16 September mencapai 2.596 Hektare. Jumlah ini bertambah 97 hektare menjadi 2.693 hektare terhitung hingga 15 Oktober kemarin.
AYO BACA : BMKG Sebut Dampak Kekeringan Berbeda di Setiap Wilayah
Dari jumlah itu, 603 haktare kekeringan ringan, 567 haktare kekeringan sedang, 449 haktare kekeringan berat dan 1.074 haktare dipastikan gagal panen atau puso.
AYO BACA : Atasi Kering Kemarau, Pemprov Jabar Inisiasi Gerakan Menabung Air
Kabid Tanaman Pangan Heti Heryati menuturkan, setiap dua minggu, pihaknya melakukan pendataan jumlah area persawahan yang terdampak kekeringan. Kekeringan itu tersebar hamper di 36 Kecamatan.
“Jadi tiap dua minggu ada update, itu tersebar di 26 dari 39 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, “ papar Heti, Selasa (29/10).
Heti menyarankan kepada petani untuk tidak memaksakan menanam padi sebelum dating musim hujan dan berpindah menanam palawija saat musim kemarau seperti sekarang ini.
"Jadi yang sudah panen dibeberapa wilayah, untuk tidak ditanami padi. Ganti dengan palawija agar petani tidak merugi," ucapnya.
AYO BACA : Hujan Belum Normal, Kekeringan Masih Ancam Petani Cianjur