REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi kemanusiaan global Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendistribusikan 130 ribu liter air bersih kepada warga yang terkena dampak bencana kekeringan di Kecamatan Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat. "Jadi kegiatan hari ini di Cibarusah adalah yang kesekian kalinya. ACT bersama Camat Cibarusah memberi pertolongan bagi warga yang terkenamusibah bencana kekeringan," kata Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin dalam kegiatan pendistribusian bantuan tersebut di Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/10).
Ia mengatakan pendistribusian dilakukan di Cibarusah karena daerah tersebut telah mengalami kekeringan sejak sekitar lima bulan lalu. Kekeringan terjadi saat daerah tersebut mulai tidak diguyur hujan.
Distribusi air disalurkan dengan menggunakan 13 truk air yang masing-masing berkapasitas sekitar 8.000 liter air dan satu truk air berkapasitas sekitar 20 ribu liter air yang dibawa dari kaki Gunung Salak di daerah Cijeruk, Jawa Barat. Melalui bantuan air tersebut, warga bisa mendapatkan hingga 50 liter air bersih yang dapat mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Meski tidak menyebutkan waktunya secara pasti, Ketua Dewan Pembina ACT tersebut mengatakan organisasi tersebut ingin mendistribusikan bantuan air seintens mungkin sampai datang musim hujan. Distribusi air tersebut sudah dilakukan untuk kesekian kalinya sejak pertama kali diluncurkan pada AgustuDistribusi air ke Kecamatan Cibarusah tersebut disalurkan kepada warga yang terkena dampak kekeringan paling parah di daerah tersebut, yaitu di Desa Ridogalih dan Ridomanah.
Selain distribusi di air di Cibarusah, Bekasi, ACT juga hari ini secara serentak mendistribusikan bantuan sejenis ke daerah terdampak bencana kekeringan di 21 provinsi. Ke-21 provinsi yang mendapat bantuan air bersih dari ACT tersebut di antaranya berada di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama Nusa Tenggara Timur (NTT) yang disebut sebagai wilayah yang terkena dampak kekeringan paling parah.
Sementara itu, di Sumatra bagian utara sampai Lampung juga mendapatkan bantuan serupa mengingat musim hujan belum kunjung tiba.