REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Permakaman Muslim Mowbray di Cape Town, Afrika Selatan, dinodai dengan simbol-simbol kultus atau ritual. Voice of the Cape (VOC) Radio melaporkan, bahwa 80 batu nisan dilepas dari kuburan dan ditempatkan dalam bentuk simbol kultus (pemujaan).
Stasion radio Muslim setempat itu mengatakan, pengelola permakaman pertama kali menemukan kondisi mengejutkan itu pada Rabu (30/10) pagi waktu setempat. Seperti diunggah di laman Facebook VOC, disebutkan bahwa pekerja pemakaman tiba di bagian atas pemakaman dan menemkan sekitar 80 batu nisan diatur dalam bentuk yang tampaknya menjadi simbol pemujaan.
"Pengawas maqbara (tanah kuburan) Ismail Abrahams mengatakan ketika mereka tiba pada pukul 8.00 dan ingin melanjutkan penggalian untuk mempersiapkan lubang bagi jenazah, mereka menemukan simbol-simbol yang menakutkan," kata Abrahams dikutip laporan VOC tersebut, dilansir di IOL, Kamis (31/10).
Namun, Abrahams tidak dapat dihubungi saat ia diminta konfirmasi melalui telepon. Menurut VOC, Dewan Yudisial Muslim (MJC) berada di lokasi awal sore kemarin untuk memeriksa tempat kejadian. Mereka menyatakan bahwa penodaan kuburan itu hal yang mengerikan.
"Dengan sangat sedih kita berdiri di maqbara Mowbray di mana kita melihat penodaan maqbara. Saya sangat emosional," kata Syaikh Riad Fataar.
Ia mengatakan, pihaknya menganggap penodaan itu sebagai hal yang sangat serius. Menurutnya, mereka telah menyarankan dewan pemakaman Mowbray untuk melaporkan kasus tersebut ke kantor polisi.
"ini sama sekali tidak bisa diterima," ujarnya.
Unggahan VOC ini dibagikan lebih dari 1.000 hanya dalam waktu tiga jam. Gambar-gambar yang dilampirkan di unggahan itu telah dikaburkan untuk menyembunyikan detail dan citra yang dianggap mengganggu.
Sementara itu, Dewan Imamat Mitchells Plain meminta para anggota masyarakat untuk menyebarkan pesan tersebut. Sehingga, orang-orang bisa datang mengidentifikasi kuburan dari orang atau kerabat mereka untuk mengganti batu nisan yang dirusak.
"Bisakah Anda menyampaikan pesan kepada siapa pun yang Anda kenal yang keluarganya baru saja meninggal dan dimakamkan di puncak bukit di pemakaman Mowbray," tulis Dewan Imamat di Facebook.
"Para kurator telah meminta orang untuk datang dan mengidentifikasi kuburan orang yang mereka cintai sehingga mereka dapat mengembalikan batu nisan atau membuat yang baru."
Di sisi lain, anggota masyarakat yang melihat kiriman di Facebook VOC itu menyatakan rasa kaget dan kekhawatiran mereka. Sebab, orang yang dicintai mereka dimakamkan di sana dan bisa saja kuburan itu yang terkena dampak.
"Saya takut memikirkan apa yang terjadi, saya memiliki kakek nenek dan bayi saya yang dikuburkan di sana," tulis Yusuf Effendi.