REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan menjadikan strategi pemberdayaan ekonomi sebagai bagian dari program deradikalisasi. Menurut Ridwan Kamil, pihaknya sudah bertemu dengan puluhan mantan napi teroris yang berikrar yang ingin hidupnya tidak kembali pada dunia yang salah.
Ternyata, mereka memohon dibantu perekonomiannya. Mereka butuh pekerjaan untuk menghidupi diri.
"Pokoknya saya rangkul, kami akan kasih modal, mereka akan menggunakan modal itu untuk pertanian, UMKM dan mereka mau bantu mengampanyekan deradikalisasi di Jabar,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Bandung, Kamis (31/10).
Emil mengatakan, upaya menekan deradikalisasi akan optimal dan lebih mengena jika mantan teroris yang terlibat dalam program ini. “Inilah kesempatan saya menggunakan politik merangkul ya bukan menjauhi supaya mereka tidak kembali lagi karena satu dan hal lain lagi,” paparnya.
Menurut Emil, ia mencatat mantan napi teroris yang ada di Jabar jumlahnya cukup besar dan tersebar di sejumlah daerah. Yakni, ada puluhan dari Bogor sampai Garut banyak.
"Di tempat masing-masing mereka mengembangkan dirinya,” katanya.
Namun, menurut Emil, ia tidak membicarakan hal ini saat bertemu makan malam dengan Mendagri Tito Karnavian, Rabu (30/10) malam. “Sama pak Tito cuma ngobrol mengucapkan selamat saja,” katanya.