REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Rumah Zakat, Nur Effendi menyambut baik gelaran World Zakat Forum (WZF) yang akan diadakan di Bandung pada pekan depan. Organisasi pengelola zakat dari 28 negara akan menghadiri konferensi internasional WZF 2019 yang dilaksanakan pada Selasa (5/11) hingga Kamis (7/11) di Crown Plaza, Bandung, Jawa Barat.
"Rumah Zakat menyambut baik World Zakat Forum di Bandung, yang jadi ibu kota bagi Rumah Zakat. Ini jadi momentum bersama sukseskan World Zakat Forum," kata Nur Effendi di Jakarta, Rabu (30/10).
WZF mengusung tema 'Optimizing Global Zakat Role trough Digital Tegnology'. Ia mengatakan, tema yang diangkat dalam forum sesuai dengan apa yang terjadi dalam gerakan zakat pada era saat ini.
"Zakat di era digital, World Zakat Forum akan jadi acara menarik bagi gerakan zakat, mendorong gerakan zakat tidak hanya secara umum, tapi menjadi pengalaman baru buat muzaki," ucap Nur Effendi.
Saat ini telah lahir rangkaian digitalisasi dalam berbagai hal, termasuk pada dunia perzakatan. Hal ini dianggap Nur Effendi sebagai warna baru bagi nuansa zakat.
Rumah Zakat berharap acara ini akan mendulang kesuksesan. Ia mengatakan, dirinya teringat dengan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang pernah diadakan di Bandung, dan berharap akan memiliki keberhasilan yang serupa.
"Kita sukseskan, mengajak gerakan zakat indonesia untuk meramaikan World Zakat Forum. Saya jadi teringat dengan KAA, semoga akan menghasilkan kolaborasi level dunia untuk kaum muslim di dunia," katanya.
Selama WZF berlangsung, 25 pembicara akan menyampaikan paparan mengenai pengelolaan zakat di era digital antara lain Dr. Syed Zafar dari India, Dr. Elnur Salihovic dari Bosnia-Herzegovina, Muhammad Lawal Maidoki dari Nigeria dan Dr. M. Ayub Miah Bangladesh.
Pada konferensi kali ini juga akan dihadiri oleh anggota asosiasi yaitu IDB, UNICEF, D-8, UNDP, dan Bank Indonesia. Selain itu juga akan hadir Baznas se-Indonesia, pimpinan daerah dan dinas terkait, akademisi dan peneliti, Lembaga Amil Zakat (LAZ), Organisasi non pemerintah, Perwakilan institusi multinasional, Mahasiswa, dan masyarakat umum.