REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat menangkap 11 preman yang sering melakukan pemalakan terhadap pedagang di Pasar Darurat Kapuk, Jakarta Barat. Polisi menyebut, para preman ini juga menduduki dan menguasai lahan di sekitar pasar.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan, awalnya pihak kepolisian mendapatkan informasi dari masyarakat terkait banyaknya aksi premanisme yang meresahkan warga Jakarta Barat, terutama di daerah Kapuk. Edy menyebut, pihaknya kemudian menindaklanjuti laporan itu dan menangkap 11 preman pada Rabu, 30 September 2019 lalu.
"Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengamankan sebanyak 11 orang preman yang menduduki sebuah lahan pasar lapangan bola, pasar darurat di Kapuk Jakarta Barat," kata Edy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/11).
Edy mengungkapkan, para preman tersebut telah meresahkan masyarakat setempat lantaran melakukan pemalakan. Para preman itu juga memalak para pedagang yang ada di sekitar pasar.
"Para pelaku ditengarai meminta sejumlah uang kepada para pedagang di sekitar lokasi pasar," jelas Edy.
Saat ini, sambung dia, pihaknya telah membawa 11 preman itu ke Mapolres Jakarta Barat. Edy menuturkan, kepolisian masih melakukan penyidikan terhadap mereka.
"Para pelaku sudah kita amankan, saat ini ke-11 pelaku sedang menjalani proses penyidikan untuk mendalami akan kasus tersebut," ujar Edy.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya akan serius dalam menghadapi dan menindak tegas aksi premanisme. Hengki menyebut, pihaknya berkomitmen menciptakan wilayah Jakarta Barat yang bebas dari aksi premanisme.
"Kalau ada yang masih coba-coba, akan berhadapan dengan kami. Jika melawan kami tidak segan untuk memberikan tindakan yang tegas dan akan kami sikat karena komitmen kami Jakarta Barat zero premanisme" tegas Hengki.