REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung menyerukan, untuk waspada wilayah Provinsi Lampung terjadi potensi hujan lebat, petir, dan angin kencang pada masa pancaroba tiga hari ke depan. Kepada nelayan untuk waspada angin kencang yang menyebabkan gelombang laut tinggi.
Berdasarkan keterangan situs bmkg.go.id, Jumat (1/11), BMKG Lampung memberikan peringatan dini tiga hari ke depan mulai hari Jumat (1/11) sampai Ahad (3/11). Peringatan dini berupa waspada potensi hujan lebat disertai petir, dan angin kencang di sejumlah daerah di Lampung pada petang dan malam hari.
Angin kencang melanda Kota Bandar Lampung dan beberapa daerah lainnya seperti di Kabupaten Lampung Selatan. Di Kota Bandar Lampung, angin kencang mulai terjadi Jumat (1/11) pagi hingga petang. Meski angin kencang, belum ada laporan pohon tumbang atau rumah roboh.
“Hari ini anginnya lain kencang sekali dari kemarin. Seperti terjadi putaran angin di lapangan. Kalau di motor seperti terbawa arus angin,” kata Hadi, warga Sawah Brebes, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, Jumat (1/11).
Nelayan di Kotakarang merasakan angin kencang di perairan Teluk Lampung. Angin kencang membuat nelayan belum berani melaut karena arus laut kuat, khawatir perahu dan kapal nelayan terseret arus bawah laut.
Perahu-perahu nelayan masih tertambat di bibir pantai Kotakarang. Mereka belum berani melaut mencari ikan, karena cuaca sedang tidak baik. “Lebih baik menunda melaut daripada khawatir di laut. Angin kencang sekali hari ini,” ujar Rudi, nelayan setempat.
Dalam keterangannya, Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudi Haryanto menyebutkan, angin kencang yang berpotensi hujan lebat disertai petir, karena wilayah Lampung mulai memasuki musim pancaroba.
Menurut dia, terjadi potensi tekanan angin dari Australia dan Thailand sehingga menimbulkan angin kencang yang melewati wilayah Lampung. Ia mengimbau untuk waspada di perairan laut karena terjadi gelombang tinggi.
Keterangan yang diperoleh dari Pelabuhan Bakauheni, angin kencang pada Jumat pagi tersebut, menyebabkan kapal feri (roll on roll off) yang mengangkut penumpang dan kendaraan dari Pelabuhan Merak, mengalami sulit sandar di Dermaga II Pelabuhan Bakauheni. Kapal feri tersebut terbawa arus bawah laut yang kuat, sehingga sempat menabrak jembatan penyeberangan penumpang.
Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa dan luka-luka. Hanya saja jembatan penyeberangan penumpang mengalami rusak. Penumpang pejalan kaki dialihkan ke jembatan penyeberangan kendaraan motor dan mobil.