Sabtu 02 Nov 2019 14:49 WIB

Mimpi Rasulullah dan Kehebatan Angkatan Laut Muslim

Rasulullah bermimpi diperlihatkan perjuangan umat Islam mengarungi laut.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Galley Ottoman yang berbobot ringan.
Foto: Tangkapan Layar
Galley Ottoman yang berbobot ringan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak zaman Rasulullah SAW, pasukan perang kaum Muslimin selalu dikenal dengan ketangguhannya. Tidak hanya kuat dan mahir bertarung, tetapi juga piawai mengatur strategi. Pasukan angkatan laut Muslimin pun sudah dibentuk sejak masa Khula faur Rasyidin. Tepatnya pada era kepe mimpinan Khalifah Utsman bin Affan.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, suatu hari Nabi Muhammad SAW tengah beristirahat siang di rumah Ummu Haram binti Malhan. Tiba-tiba beliau bangun seraya tertawa sehingga mengejutkan sang pemilik rumah.Ummu Haram kemudian bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, apa yang menyebabkan engkau tertawa?"

Rasul menjawab, "Aku diperlihatkan sekelompok umatku yang sedang berjuang di jalan Allah dengan menaiki ombak laut (dengan perahu). Mereka begitu gagah perkasa bak para raja yang duduk-duduk di atas singgasananya." Mendengar jawaban tersebut, Ummu Haram langsung bersemangat dan berkata, " Ya Rasulullah, doakan aku agar Allah menjadikanku bagian dari pasukan itu."

Rasulullah pun mendoakan Ummu Haram sesuai permintaannya. Beliau lalu melanjutkan istirahat siangnya. Hanya saja, tidak berselang lama, Rasul kembali terjaga sambil tertawa. Hal itu membuat Ummu Haram bertanya lagi kepada baginda Nabi, "Wahai Rasulullah, apa yang menyebabkan engkau tertawa?"

Jawaban Rasul tetap sama, "Aku diperlihatkan sekelompok umatku yang sedang berjuang di jalan Allah dengan menaiki ombak laut (dengan perahu). Mereka begitu gagah perkasa bak para raja yang duduk-duduk di atas singgasananya."

Ummu Haram pun kembali meminta Rasulullah mendoakannya supaya kelak dirinya menjadi bagian dari pasukan tersebut. Rasul juga kembali mendoakan Ummu Haram. Selanjutnya beliau bersabda, "Engkau termasuk orang pertama yang ikut serta dalam pasukan tersebut."

Beberapa tahun kemudian, hal yang disampaikan Rasulullah itu terwujud. Pada zaman Khalifah Utsman, sahabat Mu'awiyyah membentuk ke sa tuan pasukan laut dan Ummu Ha ram terlibat dalam pasukan tersebut. Misi pertama pasukan yang dipimpin oleh Panglima Abdullah bin Qais itu adalah menyerang negeri Qubrus atau Siprus. Setibanya di Siprus, Ummu Haram terjatuh dari tunggangannya.

Ia pun menjadi prajurit pasukan angkatan laut Muslim pertama yang syahid di sana. Muawiyah bin Ibnu Sufyan dipandang sebagai peletak dasar Angkatan Laut Islam. Dia berjasa besar dalam membangun armada angkata laut. Ide pendirian Angkatan Laut ini tertanam dalam bentak Muawiyyah setelah mengenyam asam garam dan pahit getir perjuangan menaklukkan kotakota di wilayah pesisir.

Kota-kota itu sangat sulit ditaklukkan. Kota Qaisariah, misalnya, dibutuhkan waktu tujuh tahun untuk menjebol pertahanan kota itu. Lamanya penaklukan itu karena pasukan Muslimin yang tidak memiliki Angkatan Laut.

Proposal pembuatan Angkatan Laut dari Muawiyyah baru terlaksana pada 25 H. Setelah terjadi huru-hara di Iskandariyah. Orang-orang Byzantium berupaya kembali menaklukkan kembali kota tersebut. Peristiwa ini menjadi titik tolak dibangunnya Angkatan Laut Islam. Armada kaum Muslimin pun berhasil menaklukkan Tripoli yang terkenal memiliki benteng kuat. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement