Sabtu 02 Nov 2019 18:57 WIB

PDIP tak Ambil Pusing Pertemuan Nasdem-PKS

Hasto menyebut setiap partai memiliki kedaulatan masing-masing.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh didampingi Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh didampingi Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak mau ambil pusing terkait pertemuan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. PDIP menyebut pertemuan dua pimpinan tertinggi partai politik adalah hal yang biasa.

"Setiap partai itu kan punya kedaulatan untuk mau bertemu dengan siapa, saya bertemu hari bertemu wartawan, bertemu budayawan, itu kan juga bagian dari hak yang dimiliki," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Sabtu (2/11).

Baca Juga

Hasto mengatakan, setiap partai politik mempunyai kedaulatan di dalam menentukan arah dan strategi poltik mereka masing-masing. Dia melanjutkan, partai berlogo banteng moncong putih ini tidak bisa mencampuri atas apa yang dilakukan partai lain.

Menurut Hasto, skala prioritas PDIP saat ini adalah mengawal kinerja pemerintah kepada masyarakat. PDIP tidak akan melakukan manuver politik selain pergerakan politik ke bawah untuk mendukung rakyat, kabinet yang baru dibentuk dan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Sehingga apa yang di cita-citakan bersama dapat dicapai sepenuhnya," kta mantan sekretaris tim kampanye nasional pemenangan Jokowi ini.

Seperti diketahui, pertemuan antara Surya Paloh dengan Sohibul Iman dilakukan pada Rabu (30/10) lalu. Pertemuan dilakukan untuk menjajaki koalisi dalam pemilihan kepala daerah 2020 dan pilpres 2024.

Usai bertemu dengan PKS, Nasdem rencananya juga akan melakukan pertemuan dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Agenda pertemuan dengan PAN direncanakan akan dilakukan pada akhir November meningat pada 8 hingga 11 November mendatang Nasdem akan menggelar kongres.

Agenda pertemuan juga telah dikomunikasikan dengan Sekretaris Jenderal DPP PAN, Eddy Soeparno untuk mengatur pertemuan tersebut

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement