Senin 04 Nov 2019 16:01 WIB

Dompet Dhuafa Terus Berikan Bantuan Kaki Palsu

Dompet Dhuafa juga melakukan kampanye kesehatan dalam program gizi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menyelesaikan proses pembuatan kaki palsu di Yayasan Peduli Tuna Daksa, Kawasana Sunter Podomoro, Jakarta Utara, Jumat (30/8/2019).
Foto: Thoudy Badai
Pekerja menyelesaikan proses pembuatan kaki palsu di Yayasan Peduli Tuna Daksa, Kawasana Sunter Podomoro, Jakarta Utara, Jumat (30/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa, Adira Insurance Syariah, dan RS Suyoto memberikan kaki palsu kepada masyarakat yang membutuhkan di Lembur Kuring and Sea Food Parung, Bogor, Sabtu (2/11). Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa menjadi pelaksana dalam kegiatan tersebut.

Direktur LKC Banten Dompet Dhuafa Sifing Lestari mengatakan penerima manfaat yang terpilih adalah mereka di usia produktif. Sifing mengatakan, penerima terutama dari masyarakat yang memang perlu bantuan pengadaan kaki palsu memiliki semangat dan komitmen untuk terus berjuang bagi kemandiriannya, melaksanakan gaya hidup sehat dan juga bersedia merawat kaki palsu yang diberikan.

Baca Juga

Dengan tajuk 'Harapan di Langkah Baru', kegiatan tersebut dimulai sejak Agustus lalu. Melalui rekruitmen, pembuatan kaki palsu hingga pelatihan bagi 18 penerima manfaat.

"Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yang difasilitasi melalui program tersebut. Sehingga tuntas mendapatkan kaki palsu atau protese yang sesuai dari ukuran dan fungsinya. Pelatihan juga diberikan untuk memastikan para penerima manfaat benar-benar mampu menggunakannya dengan lancar, dalam berbagai situasi dan konsisi jalanan yang mereka lalui," ucap Sifing Lestari.

Kegiatan tersebut juga rangkaian kegiatan dari Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada 12 November mendatang. Dompet Dhuafa pada 1 November 2019 juga meluncurkan buku "Asmat Mutiara yang Tersisih" di Jakarta. Upaya tersebut sebagai titik awal kampanye kesehatan Dompet Dhuafa.

"Kampanye kesehatan dalam program gizi, mencegah stunting, tidak hanya di Asmat Papua. Namun juga di pelosok lain kepulauan indonesia. Kemudian juga pembelaan kepada penyintas difabel pada hari ini,” kata Sifing Lestari.

Penerima langsung bantuan kaki palsu sebagai simbolisasi bantuan tersebut yakni Dimas dan Kurnila. Mereka dua dari beberapa penerima manfaat yang ada. Dibutuhkan kurang lebih sepekan untuk bisa menyesuaikan dalam menggunakan kaki palsu.

Perwakilan RS.Suyoto juga memberikan arahan tentang perawatan kaki palsu. "Percaya atau tidak, saya cukup sehari untuk bisa berjalan pakai kaki palsu. (Penerima manfaat) yang lain bingung, alhamdulillah saya bisa cepat beradaptasi," kata penerima manfaat lainnya, Jamal.

Peringatan hari kesehatan tahun ini, secara luas diperingati dengan berbagai kegiatan di seluruh LKC se-Indonesia. Acara puncak akan ditandai dengan peluncuran buku 18 tahun Layanan Kesehatan Cuma-cuma dan festival pemberdayaan yang rencananya akan dilakulan pada akhir November.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement