Senin 04 Nov 2019 19:19 WIB

Evliya Celebi, Pengelana Hebat Utsmaniyah

Evliya Celebi telah menjejakan kakinya di wilayah Utsmaniyah di Eropa dan Afrika.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Evliya Celebi
Foto: frpnet.ne
Evliya Celebi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Evliya Celebi. Dialah salah satu pengelana hebat yang pernah dimiliki Kesultanan Turkin Utsmani. Bagi pengelana yang lahir lebih dari empat abad silam itu, ujung-ujung bumi adalah batas barat, timur, selatan dan utara Kesultanan Utmani.

Dan, saat ia wafat pada 1683, bisa dikatakan dia telah berhasil mencapai, bahkan melampaui batas-batas itu. Ia telah menjejakkan kakinya di berbagai tempat penting di dunia, seperti Amsterdam, Rusia, Persia hingga Ethiopia.

Evliya lahir pada 10 Muharram 1020 Hijriyah atau 25 Maret 1611 Masehi. Dia adalah putra Darwis Mehmet Aga, seorang prajurit sekaligus perajin emas (kuyum cubasi) yang bekerja untuk penguasa Turki Utsmani. Sebagai putra seorang kuyum cubasi, Evliya memiliki kesempatan mengenyam pendidikan yang layak. Ia sempat menimba ilmu di madrasah selama tujuh tahun.

Di sela-sela pendidikannya, Evliya ikut membantu di bengkel kerajinan ayahnya. Di sana, ia diajarkan berbagai keterampilan, seperti tezhip atau seni menghias sampul buku dengan lukisan dan cat emas, khat atau seni menulis anggun, dan nakis, yakni seni menghias tembok dan langit-langit ruangan.

Setelah itu, ia menempuh pendidikan di Enderun atau pusat pendidikan calon pegawai Pemerintah Turki Utsmani. Lulus dari sana, Evliya bertugas mengawal Raja Murad IV pada 1636.

Sejak kecil, Evliya sudah diajari membaca Alquran oleh seorang guru bernama Evliya Mehmed Effendi. Ia sendiri sebenarnya bisa di gelari 'Effendi' karena kemahirannya membaca Alquran, tapi ia lebih memilih "Celebi'' sebagai gelar yang berarti 'lelaki yang baik'.

Menjalankan tugas keprajuritan untuk pertama kali pada 1638, kemahirannya dalam bermain musik, membaca Alquran, dan bercerita membuatnya dikenal sebagai penghibur di barisan pasukan. Di lingkungan militer kerajaan, ia melakukan sejumlah pekerjaan, seperti mengurus tebusan tahanan, mengumpulkan pajak, memasok material perang, atau hal lain layaknya anggota militer. Sejumlah peperangan pernah ia ikuti. Dan, tugas sebagai muazin ia lakukan setiap kali pasukannya memenangi peperangan.

Sejak kecil, Evliya sudah mendengar cerita-cerita petualangan dari ayahnya saat ayahnya ikut dalam perjalanan menemani dan melayani para sultan Turki Utsmani. Hal ini rupanya memantik keinginan Evliya untuk melakukan hal serupa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement