Senin 04 Nov 2019 20:04 WIB

Kalsel Siap Alihkan Sumber Pendapatan ke Pariwisata

Kalsel dinilai memiliki potensi pariwisata yang baik.

Rep: Dedy Darmawan/ Red: Muhammad Hafil
HUTAN KEMASYARAKATAN Petani peserta program Hutan Kemasyarakatan melintasi pohon karet yang ditanam Lahan Gunung Langkaras, Tebing Siring, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, Rabu (22/11).
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
HUTAN KEMASYARAKATAN Petani peserta program Hutan Kemasyarakatan melintasi pohon karet yang ditanam Lahan Gunung Langkaras, Tebing Siring, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, Rabu (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Provinsi Kalimantan Selatan bertekad untuk mulai mengalihkan sumber pendapatan daerah (PAD) utamanya dari sektor pertambangan ke pariwisata.  

"Pariwisata telah kami tempatkan sebagai program prioritas Provinsi Kalimantan Selatan periode 2016-2021. Kalsel bertekad ingin mengalihkan sumber ekonomi dari pertambangan ke pariwisata," kata Wakil Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan di Jakarta, Senin (4/11).

Baca Juga

Resnawan mengatakan, Kalsel memiliki potensi wisata yang layak dijual untuk bisa mendatangkan wisatawan. Di antaranya, melalui festival budaya dan seni yang cukup bersaing dengan daerah lain.   

Ia menyebutkan, festival tersebut di antaranya Festival Pasar Terapung yang sudah berlangsung ratusan tahun, Festival Loksado, dan bambu rafting di Pegunungan Meratus sebagai Geopark Nasional.

Sementara itu, Deputi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adyani menyatakan tekad Kalsel yang ingin menjadikan pariwisata sebagai sumber ekonomi daerah dinilai sangat tepat. Hal itu sejalan dengan program pemerintah yang menetapkan pariwisata sebagai bisnis utama (core business).

“Provinsi Kalsel mempunyai banyak keunggulan di bidang pariwisata di antaranya daya tarik budaya dan alam,” kata Adyani.

Dirinya menuturkan, pemerintah mengapresiasi peluncuran Calender of Event dan Visit Kalsel 2020 yang telah dilakukan pemerintah provinsi sebagai upaya mempromosikan Kalsel.

“Agar penyelenggaraan CoE dan Visit Kalsel 2020 berjalan sukses maka harus mendapat dukungan semua stakeholder pariwisata serta melibatkan secara aktif masyarakat. Masyarakat harus mendapatkan manfaatnya dengan meningkatnya ekonomi mereka,” ujarnya.

Ia juga menyatakan, agenda pariwisata sangat efektif untuk dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Oleh karena itu, event tersebut harus dipilih kemudian diselenggarakan secara profesional dan spektakuler agar mendatangkan banyak wisman ke Indonesia.

Sebagai informasi, Provinsi Kalsel sepanjang tahun 2020 nanti bakal menggelar 32 event pariwisata. Sebanyak 32 event pariwisata itu akan terbagi dalam dua periode yakni Januari hingga Juni 2020 akan digelar sebanyak 13 event. Di antaranya yang paling besar adalah  Festival Karya Tari Serumpun Melayu Pesisir yang akan berlangsung di Kabupten Barito Kuala (10-14 Januari 2020) serta X-Treme Kiram yang berlangsung di Kabupaten Banjar pada 6 Mei 2020.

Sementara itu pada periode Juli hingga Desember 2020 digelar sebanyak 19 event.  Di antaranya yang paling meriah yakni Aruh Adat Suku Dayak di Kabupaten Tapin, Festival Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, serta Borneo Orchid Show di Kabupaten Tanah Laut pada Desember 2020.

Sementara itu, untuk memeriahkan pelaksanaan Visit Kalsel Year 2020 telah dipersiapkan lima festival tingkat nasional dan internasional antara lain Festival Bamboo Rafting, Festival Pasar Wadai, Festival Kemilau Banjarmasin, International Folks Festival, dan Festival International Event.

Untuk penyelenggaraan berbagai festival itu, yakni disiapkan di tiga lokasi sebagai tempat penyelenggaraan festival yakni Kota Banjarmasin, Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar.

Provinsi Kalsel juga telah menetapkan Top-5 wisata alam (nature) yaitu Kawasan Wisata Loksado, Kawasan Tahura, Pulau Kaget, Ecotourism Samber Gelap, dan Kerbau Rawa Danau Panggan.  

Selain itu, Kalsel juga punya Top-5 destinasi budaya dan kuliner. Khusus budaya yakni Pasar Terapung Lok Baintan, Pendulangan Intan Cempaka, Candi Agung Amuntai, Kelapayan, dan Desa Wisata Dayak Halong. Adapun kuliner yang terkenal antara lain Soto Banjar, Ketupat Kandangan, Paliat, Mie Bancir, dan Lontong Orari.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement