REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Banding Chelsea atas larangan transfer yang dijatuhkan FIFA akan mulai disidangkan pada 20 November di Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS). Dikutip dari Sky Sports, Senin (4/11), CAS mengumumkan bahwa sidang akan dilakukan sebelum dibukanya bursa transfer musim dingin Januari 2020.
Sebelumnya, Chelsea telah menjalani separuh hukuman dalam bursa transfer musim panas. Sehingga, musim ini mereka tidak membeli satu pun pemain untuk memperkuat skuatnya.
Komite banding dan disiplin FIFA menuturkan kalau Chelsea telah melanggar 150 aturan karena pembelian pemain remaja. FIFA mengungkapkan pelangaran tersebut telah melibatkan sekitar 70 pemain belia the Blues.
Chelsea juga dinyatakan bersalah karena melanggar aturan dalam memanfaatkan pihak ketiga untuk pemain. Atas kasus itu, FIFA menghukum denda Chelsea sebesar 470 ribu pound.
The Blues sebenarnya sudah berusaha membela diri di hadapan FIFA dengan menyatakan tak melakukan kesalahan. Namun upaya pada April lalu menemui kegagalan.
Akibat larangan transer tersebut, manajer baru Chelsea Frank Lampard pun terpaksa menarik kembali pemain muda yang dipinjamkan ke klub-klub lain. Tapi justru dengan para pemain muda ini Chelsea tampil cemerlang.
Beberapa pemain seperti Tammy Abraham, Mason Mount, dan Mitchy Batshuayi pun kini malah bersinar efek tak adanya pemain baru yang dibeli klub, selain Christian Pulisic. Khusus Pulisic, ia sebenarnya sudah dibeli sebelum sanksi untuk Chelsea diberikan, namun baru bisa bergabung musim ini.