REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Turki menangkap kakak perempuan pemimpin kelompok ISIS yang terbunuh di Suriah barat laut pada Senin (4/11). Menurut seorang pejabat senior Turki, penangkapan intelijen tersebut sebagai tambang emas.
Sedikit informasi yang diketahui tentang saudara perempuan Abu Bakar al-Baghdadi. Pejabat Turki, mengatakan sosok berusia 65 tahun yang dikenal sebagai Rasmiya Awad diduga berafiliasi dengan kelompok ekstremis itu.
Awad ditangkap dalam serangan Senin malam di sebuah kontainer yang dia jadikan tempat tinggal bersama keluarganya di dekat kota Azaz di provinsi Aleppo. Daerah itu adalah bagian dari wilayah yang dikelola oleh Turki setelah melakukan serangan militer untuk mengusir milisi ISIS dan pejuang Kurdi mulai 2016. Kelompok-kelompok Sekutu Suriah mengelola daerah yang dikenal sebagai zona Perisai Eufrat.
Pejabat itu mengatakan, ketika penangkapan, kakak Baghdadi bersama suaminya, menantu perempuan, dan lima anak. Orang-orang dewasa yang tertangkap sedang diinterogasi untuk mencari informasi seputar keberadaan anggota milisi yang lainnya.
"Hal semacam ini adalah tambang emas intelijen. Apa yang dia tahu tentang (ISIS) dapat secara signifikan memperluas pemahaman kita tentang grup dan membantu kita menangkap lebih banyak orang jahat," kata pejabat itu.
Baghdadi, seorang Irak dari Samarra, tewas akibat bom bunuh diri dalam serangan Amerika Serikat di provinsi terdekat Idlib bulan lalu. Serangan itu merupakan pukulan besar bagi ISIS yang telah kehilangan wilayah di Suriah dan Irak dalam serangkaian kekalahan dari gempuran pasukan koalisi Amerika Serikat.
Banyak anggota ISIS telah melarikan diri melalui rute penyelundupan ke Suriah barat laut pada hari-hari terakhir pertempuran menjelang kekalahan teritorial awal tahun ini. Sementara yang lain telah bersembunyi ke padang pasir di Suriah atau Irak.
Pemimpin ISIS dikenal dekat dengan salah satu saudara laki-lakinya, yang dikenal sebagai penggantinya Abu Hamza. Sosok tersebut masih dicari dan penangkapan bisa menjadi petunjuk selanjutnya.