Selasa 05 Nov 2019 15:13 WIB

Tiga Sektor Ini Tetap Bergairah pada 2020

Sektor yang masih bergairah ialah makanan dan minuman, kesehatan dan telekomunikasi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Perawatan Perangkat BTS. Teknisi memeriksa pemancar sinyal di BTS XL Axiata di Yogyakarta, Kamis (3/10/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Perawatan Perangkat BTS. Teknisi memeriksa pemancar sinyal di BTS XL Axiata di Yogyakarta, Kamis (3/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi global mengalami perlambatan dalam beberapa tahun terakhir. Kendati demikian, sejumlah sektor diperkirakan masih berpotensi menunjukkan kinerja yang baik.

Peneliti senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani, mengatakan sektor makanan dan minuman, kesehatan serta telekomunikasi dan informasi masih akan bergairah di 2020 mendatang. 

"Dilihat dari suplai dan permintaan ketiga sektor itu akan bergairah," kata Aviliani, Senin (4/11).

Terkait kenaikan iuran BPJS, menurut Aviliani, tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kalangan menengah atas. Menurutnya, kalangan menengah atas masih memiliki kesadaran yang tinggi melakukan antisipasi-antisipasi di bidang kesehatan.

Sementara itu, sektor telekomunikasi dan informasi juga akan tetap bertumbuh. Hal tersebut lantaran sudah banyak masyarakat yang mulai berinvestasi di perusahaan financial technology (fintech) atau pun ekosistem teknologi lainnya. 

Selain ketiga sektor itu, Aviliani memperingatkan untuk lebih selektif dalam berinvestasi disektor properti. Pasalnya, pertumbuhan sektor properti ke depan diperkirakan akan cukup lambat.

"Tumbuhnya tidak besar-besaran, mungkin 2022 baru akan tumbuh," tutur Aviliani. 

Menurut Aviliani, tahun depan pergerakan ekonomi akan cukup berat terlebih karena Indonesia masih bergantung dengan komoditas. Aviliani melihat harga komoditas belum ada kenaikan di tahun depan. 

"Untuk itu, salah satu sektor yang perlu didorong yaitu sektor jasa terutama pariwisata. Itu sebetelunya trade off dari komoditas," pungkasnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement