Bisnis makanan milik artis Ruben Onsu dan Jordi Onsu yang dikibarkan melalui bendera PT Onsu Pangan Perkasa (OPP) terus berkibar. Setelah mengembangkan Bensu Nugget, Bensu Sosis, Bensu Otak-otak, Bensu Bakso, Bensu Drink, Bensu Coffee dan Geprek Bensu yang memiliki 130 cabang, kini kakak beradik itu punya 'mainan baru', yakni Rumah Makan Masakan Sunda bernama Bensu.
Gerai pertama Bensunda berada di Jalan Gandaria, Jakarta Selatan. “Kebetulan kami dapat lokasi yang luasnya sesuai dengan konsep Bensunda dan strategis,” ujar Jordi Onsu yang didapuk sebagai Presiden Direktur PT Onsu Pangan Perkasa.
Meski enggan menyebutkan berapa nilai investasi pembukaan restoran itu, tapi dilihat dari bangunan seluas 400 meter persegi, berkapasitas 120 orang serta dengan aristektur modern minimalis dan nuansa Bumi Parahyangan yang mempekerjakan belasan karyawan di resto itu, pastilah miliaran rupiah dana yang digelontorkan.
Ada 17 menu tiap hari yang ditawarkan oleh resto berkonsep “all you can eat” seharga Rp30 ribu per orang itu. Tiap hari menunya diganti, misalnya oncom, sayur asam, sayur lodeh, opor ayam, bakwan jagung, balado jengkol, pepes tahu, sambal goreng teri, cumi dan lainnya. “Setidaknya total Bensunda memiliki 70 menu yang siap diganti-ganti paling tidak dihadirkan bergiilir 17 menu tiap hari,” jelas Jordi.
Jika tidak puas dengan makanan yang disajikan all you can eat, pengunjung juga dapat memesan menu lain dengan harga terjangkau. Contoh, sop buntut Rp25 ribu per porsi, gurame bakar/goreng Rp30 ribu per porsi, sate usus Rp5 ribu, aneka lalapan, jus, aneka penyetan ayam dan ikan serta lainnya.
“Harga Bensunda terjangkau agar semua masyarakat bisa menikmati makanan khas Sunda di restoran yang bersih dan nyaman buat family,” ungkap pria berperawakan sedang dan berkulit putih ini.
Menurut Jordi, masakan khas dari suku Jawa Barat ini tidak hanya saja diminati kalangan orang Jawa Barat, namun juga digemari banyak orang. Nama Bensunda berasal dari penggabungan kata Bensu dan Sunda yang menyuguhkan konsep menyelaraskan keinginan masyarakat yang ingin menikmati makanan Sunda secara praktis dan murah, namun tanpa mengurangi kualitas.
Kendati membidik segmen keluarga, tapi diakui Jordi, tidak menutup kemungkinan anak kuliahan, pekerja kantoran, komunitas bisa makan atau menyelenggarakan acara di Bensunda. Pasalnya, tersedia ruangan indoor, outdoor dan VIP.
Ke depan, Jordi akan membuka gerai kedua, ketiga atau cabang kesekian jika repons pasar bagus. “Kami harus evaluasi dulu bagaimana tanggapan masyarakat atas RM Bensunda. Jika a diterima dan sukses maka akan dibuka cabang cabang berikutnya," ucap dia. Yang jelas, pihak OPP tidak akan memberlakukan pola waralaba untuk ekspansi Bensunda.
“Semua cabang bisnis makanan dan minuman Onsu Pangan Perkasa tidak ada yang pola franchise. Kami hanya memberlakukan pola kemitraan saja. Contoh di Geprek Bensu yang kemitraan hanya 20-30%, sisanya cabang milik kami sendiri,” Jordi menegaskan.
Adapun masa break event point bisnis Geprek Bensu tiap cabang diklaim Jordi 4 bulan paling cepat dan paling lama 14 bulan. OPP sendiri didirikan sejak tahun 2014 dan kini telah mempekerjakan sekitar 200 karyawan di kantor. Itu belum termasuk karyawan yang ada di jaringan outlet grup OPP.
Untuk melengkapi fasilitas dalam memasok bahan-bahan masakan di semua jaringan usaha food & beverage Onsu Pangan Perkasa, Jordi berencana untuk menambah Rumah Produksi OPP. “Kami istilahkan Rumah Produksi karena skalanya tidak sebesar pabrik. Saat ini sudah ada di Kebayaroran Lama (Jakarta), Kemang (Jakarta), Bekasi dan Surabaya. Dalam waktu dekat kami akan buka di Medan,” kata Jordi meyakinkan.
www.swa.co.id