REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menjelaskan pentingnya posisi Wakil Panglima di TNI. Menurutnya, posisi ini dibutuhkan agar pelimpahan wewenang panglima TNI saat bertugas ke luar negeri lebih mudah.

Moeldoko mengatakan, selama ini jika panglima TNI tengah bertugas di luar negeri maka perlu membuat surat untuk menunjuk satu kepala staf angkatan sebagai panglima.

“Kalau nanti tidak perlu lagi. Karena panglima dan wakil panglima dalam satu kotak,” ujar Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (7/11).

Sehingga, jika panglima TNI tengah melaksanakan tugasnya ke luar negeri, maka wakil panglima dapat bertindak sebagai panglima. Menurutnya, dengan adanya posisi wakil panglima maka tugas organisasi akan lebih efektif.

Moeldoko pun menegaskan tak ada pertimbangan politik dalam pengangkatan wakil panglima TNI.

“Itu pertimbangannya, sangat technical, sangat organisatoris, tidak ada pertimbangan politik, atau pertimbangan lain,” kata dia.

Ia mengaku, posisi wakil panglima TNI ini merupakan salah satu usulannya yang disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lebih lanjut, mantan panglima TNI itu juga menegaskan tak akan ada dualisme di dalam tubuh TNI setelah wakil panglima TNI ditunjuk.

“Oh enggak. Di tentara enggak ada dualisme. Kalau enggak beres, tetep yang salah di bawah. Apalagi kalau tentara dikatakan insubkoordinasi, pidana. Dikatakan tidak loyal, mati kariernya. Tentara itu paling gampang,” jelasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika