Kamis 07 Nov 2019 22:50 WIB

Bulog Gandeng Grab untuk Pendistribusian Pasokan Pangan

Bulog bermitra dengan Grab untuk membantu mendistribusikan pangan.

(dari Kiri) Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso berbincang dengan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata usai peresmian Hari Warung Nasional sekaligus peluncuran GrabKios di Jakarta, Kamis (7/11).
Foto: Republika/Prayogi
(dari Kiri) Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso berbincang dengan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata usai peresmian Hari Warung Nasional sekaligus peluncuran GrabKios di Jakarta, Kamis (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menjalin bekerja sama dengan perusahaan aplikasi berbasis transportasi, Grab, untuk distribusi pemenuhan pasokan pangan yang berkualitas dan terjangkau. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Komersial Perum Bulog Mansur dan Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis.

"Sebagai bagian dari komitmen Bulog untuk memastikan ketahanan pangan, kami bangga dapat bermitra dengan Grab untuk membantu mendistribusikan pangan kepada pemangku kepentingannya serta memperkuat kerja sama kami dengan salah satu startup top nasional," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau akrab disapa Buwas melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Penandatanganan perjanjian kerja sama itu disaksikan oleh Menteri Koperasi dan UKM serta Menteri Perhubungan.  Kerja sama ini dilakukan dengan tujuan memperlancar pasokan pangan, khususnya beras yang berkualitas dan terjangkau kepada para pemegang kepentingan Grab, termasuk agen GrabKios, mitra pengemudi Grab, dan masyarakat umum.

Buwas berharap dengan partisipasi dalam ekonomi digital ini akan menjadi awal dari bertambahnya fitur-fitur yang bermanfaat bagi Bulog dalam waktu dekat. Dengan jumlah jaringan gudang mencapai lebih dari 1.400 unit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, Bulog telah menjadi bagian dari kekuatan nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dalam hal ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga.

Melalui ekosistem digital, menurut Buwas, Grab Indonesia juga telah berkontribusi dalam pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia, yaitu dengan menciptakan lapangan pekerjaan serta mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah dan ekonomi kreatif. Sampai dengan saat ini sudah terbentuk agen GrabKios sebanyak 2,6 juta warung yang tersebar di seluruh Indonesia. Buwas mengatakan, rantai pasokan di era saat ini sudah berbentuk sebuah jaringan.

"Atas dasar tersebut, kami percaya bahwa sinergi antara jaringan gudang Bulog dengan ekosistem digital Grab Indonesia akan membawa manfaat besar bagi seluruh masyarakat di Indonesia, utamanya dalam hal penyediaan komoditas pangan berkualitas dengan harga terjangkau," kata dia.

Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan dengan mendukung warung-warung, Grab meyakini dapat memberi manfaat dari ekonomi digital ini, meskipun saat ini masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses terhadap internet. Dengan GrabKios, Grab tidak hanya bertujuan untuk memberdayakan warung, tapi juga menjadikan mereka sebagai titik akses yang memungkinkan lebih banyak masyarakat mengakses produk-produk digital, layanan keuangan, asuransi, tabungan dan layanan lainnya untuk pertama kalinya.

"Kami percaya akan terbukanya peluang untuk membawa perubahan hingga ke pelosok Indonesia. Ini adalah salah satu visi Grab for Good yang ingin kami capai," kata Neneng.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement